Pada 1961 keluar keputusan presiden tentang penggabungan seluruh kegiatan kepanduan di Indonesia menjadi satu dengan nama Pramuka.
Beberapa pejabat pemerintah ditugaskan untuk membentuk Pramuka dalam skala nasional. Mereka itu antara lain adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof Prijono, Dr Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojomartono.
Dengan demikian, berakhirlah sudah era kepanduan di Tanah Air. Kini sudah tidak ada lagi pandu karena sudah menjelma menjadi Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana.
Konon Praja Muda Karana mengandung arti: jiwa muda yang suka berkarya.
Baca juga: PETA, Militer Bentukan Jepang yang Jadi Cikal Bakal TNI
Dari laman Wikipedia disebut bahwa:
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota yang meliputi; Pramuka Siaga (7–10 tahun), Pramuka Penggalang (11–15 tahun), Pramuka Penegak (16–20 tahun), dan Pramuka Pandega (21-25 tahun)."
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Baca juga: Jenderal Soedirman, dari Guru Jadi Panglima Besar TNI
Perbedaan yang sangat mencolok dari Pramuka dengan Pandu adalah pakaian seragam yang dikenakan. Pada 1950-an kepanduan memiliki beraneka ragam uniform tergantung kelompoknya.
KBI, Kepanduan Bangsa Indonesia misalnya memiliki pakaian seragamnya sendiri yang berbeda dengan kelompok kepanduan lainnya. Demikian pula topi khas pandu yang meniru topi yang dikenakan Lord Baden Powell tidak lagi dikenakan oleh Pramuka.
Tentu saja pemerintah memiliki alasan tersendiri dalam upaya mengembangkan kegiatan kepanduan di Indonesia dalam satu wadah bernama Pramuka.
Baca juga: Jenderal Besar AH Nasution dan Pemikirannya tentang Gerilya yang Mendunia...