JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kader PDI-P masuk dalam 15 Calon Presiden (Capres) dengan elektabilitas tertinggi dalam simulasi tertutup dalam survei Saiful Mujani Research and Center (SMRC).
Menanggapi hal tersebut anggota DPR fraksi PDI-P, Andreas Hugo Pareira mengatakan bahwa pihaknya memiliki banyak pilihan tokoh untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Hanya PDI-P yang punya calon nominasi unggulan lebih dari satu,” ungkap Andreas dalam webinar Rilis Survei SRMC, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI Perjuangan dan Gerindra Merosot
Tiga kader itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di urutan kedua dengan tingkat elektabilitas 19 persen.
Kemudian Menteri Sosial Tri Rismaharini di urutan kelima dengan elektabilitas 4,6 persen.
Lalu Ketua DPR Puan Maharani di peringkat 11 dengan capaian 1,4 persen.
“Ada Mas Ganjar, Mbak Puan, ada juga Bu Risma, bagi PDI-P itu hal menguntungkan dalam arti ke depan akan ada keputusan yang akumulatif untuk mengadapi Pilpres 2024,” jelas dia.
Hasil elektabilitas ini, lanjut Andreas, akan membuat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dapat memilih kader yang tepat untuk menghadapi Pilpres mendatang.
“Kami yakin Ketum kami, Ibu Mega akan membuat keputusan tepat menghadapi Pilpres 2024,” katanya.
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo Masih Teratas, Ditempel Ganjar dan Anies
Andreas juga menilai hasil survei SMRC tidak hanya menunjukan bahwa kader PDI-P dikenal.
Tapi juga sosok Ketua Umum PDI-P yakni Megawati yang masih menjadi perhatian masyarakat.
Dalam survei SMRC semi terbuka yang meminta responden memilih siapa tokoh yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini, nama Megawati berada di peringkat ketujuh dengan presentase 3 persen.
“Bahkan nama Ibu Mega masih masuk dalam survei, padahal Ibu tidak pernah bicara soal pencalonan presiden, tapi masyarakat masih melihat faktor dari Ketua Umum itu penting,” imbuh dia.
Baca juga: Survei Median: Isu Kebangkitan PKI Masih Dipercaya Konstituen Partai Koalisi Pemerintah
Diketahui survei SMRC dilakukan dengan melibatkan 981 responden dalam periode 15-21 September 2021.
Metode penelitian dilakukan dengan wawancara langsung pada responden yang dipilih melalui metode multisatege random sampling.
Adapun margin of error survei ini diperkirakan sebesar 3,19 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.