Jokowi-Prabowo Naik Jeep Bersama, Jokpro: Bagaikan Gladi Bersih Capres-Cawapres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menaiki mobil jeep bersama saat menghadiri Upacara Penetapan Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2021, di Pusdiklatpassus, Bandung Barat, Kamis (7/10/2021).

Sekretaris Jenderal Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 Timothy Ivan Triyono menganggap momen kebersamaan dua tokoh bangsa tersebut semakin memperlihatkan kekompakan dan keserasiannya untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saling melengkapi satu sama lain. Dua tokoh ini adalah pilihan terbaik sebagai pemimpin Indonesia di 2024 mendatang. Terlebih momen kebersamaan ini bukanlah yang pertama kali mereka tunjukkan di hadapan publik," kata Timothy dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Komcad yang Baru Saja Ditetapkan Jokowi

Timothy kemudian membeberkan sejumlah momen kebersamaan antara Jokowi dan Prabowo yang terekam sebelumnya.

Pertama, kata dia, Presiden Jokowi dan Prabowo baru-baru ini melihat pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) di depan Istana Merdeka.

"Menghadiri pembukaan PON XX di Papua dan meninjau sodetan akses jalan menuju rencana Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur,” ujar Timothy.

Berkaca pada momen kebersamaan tersebut, dia yakin Jokowi dan Prabowo merupakan sosok pemimpin yang diimpikan masyarakat Indonesia.

Selain itu, dia yakin jika Jokowi dan Prabowo menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, akan mencegah polarisasi ekstrem di masyarakat.

“Kita tidak mau lagi terjadi polarisasi ekstrem antara kelompok nasionalis dengan kelompok atau oknum yang mengatasnamakan keyakinan tertentu seperti yang terjadi di Pilpres 2024, Pilkada DKI 2017, dan Pilpres 2019,” ucap Timothy.

Ia juga mengungkit momen kebersamaan Jokowi dan Prabowo pada 3 Oktober 2021.

Baca juga: Relawan Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi-Prabowo Subianto di Pemalang

Saat itu, kata dia, dua tokoh tersebut saling memberikan pose hormat sempurna saat Jokowi tiba di Tanah Miring, Merauke, Papua.

Ia juga mengatakan, pada 13 Juli 2021, Presiden Jokowi tertangkap kamera sedang memberikan simbol acungan jempol kepada Prabowo Subianto saat momen Upacara Prasetya perwira TNI dan Polri di Istana Merdeka.

"Momen-momen tersebut lantas diabadikan Prabowo Subianto ke akun Instagram pribadinya. Rangkaian peristiwa kebersamaan Jokowi dan Prabowo tersebut, bagaikan gladi bersih capres dan cawapres pada Pilpres 2024 mendatang," tutur Timothy.

Terkait momen-momen yang terekam itu, Timothy mengaku Jokpro 2024 sangat optimistis masyarakat akan memberikan dukungan terhadap pasangan ini.

Baca juga: Relawan Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi-Prabowo Subianto di Pemalang

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri upacara penetapan 3.103 anggota komponen cadangan di Pusdiklatpassus, Bandung Barat, Kamis.

Keduanya terlihat diajak berkeliling mengecek kesiapan pasukan dalam upacara tersebut.

Mereka tampak mengenakan setelan jas serta masker dan terlihat menaiki jeep terbuka "Indonesia 1" yang dikendarai anggota TNI perempuan.

Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri upacara penetapan komponen cadangan di Pusdiklatpassus, Bandung Barat, Kamis (7/10/2021).

Sementara itu, sebelumnya Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman sebelumnya menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak berminat memperpanjang jabatan menjadi tiga periode.

Hal itu disampaikannya lewat video pernyataan pada Sabtu (11/9/2021) malam.

"Berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo pada 15 Maret 2021, 'Saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden 3 periode'," ujar Fadjroel menirukan pernyataan Jokowi.

Baca juga: PDI-P Tidak Ingin Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

Masih mengutip pernyataan Jokowi, Fadjroel menegaskan bahwa konstitusi di Indonesia mengamanatkan masa jabatan presiden adalah dua periode.

Disebutkan pada Pasal 7 UUD 1945 amandemen pertama bahwa presiden dan wakil presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun.