Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darwin Darmawan

Pendeta GKI, Mahasiswa doktoral ilmu politik Universitas Indonesia

6 Prinsip Politik Sabam Sirait

Kompas.com - 05/10/2021, 19:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

4. Berbeda pandangan politik namun bersahabat

Sabam secara terbuka mengungkapkan ketidaksetujuannya kepada Gus Dur terkait sikap politik Gus Dur yang bersedia dicalonkan menjadi Presiden RI dalam Sidang Umum MPR 1999.

Mestinya, saat itu yang lebih berhak menjadi calon Presiden adalah Megawati sebab PDI P menjadi pemenang Pemilu.

Meski Gus Dur tetap maju dan terpilih menjadi Presiden menggantikan Habibie, Sabam tetap bersahabat dengan Gus Dur.

Baca juga: Sinta Wahid Kenang Persahabatan Gus Dur dan Sabam Sirait

 

Mereka berdua bahkan saling berjanji akan saling mengantarkan jenazah salah satu dari mereka yang meninggal lebih dulu.

Persahabatan Sabam dengan Gus Dur menunjukkan bahwa pemeo “tidak ada kawan dan lawan abadi dalam politik yang ada kepentingan abadi” tidak selamanya benar.

5. Kemanusiaan di atas sekat primordial

Sabam adalah politisi Kristen yang terang-terangan menentang agresi Israel di Palestina. Ia beberapa kali ikut demonstrasi bersama salah satu partai Islam dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Sabam secara terang-terangan menyebut agresi Israel sebagai praktik kolonialisme. Ia tidak ragu kehilangan dukungan dari orang Kristen yang sebagian (besar?) lebih berpihak kepada Israel.

Bagi Sabam, kolonialisme itu adalah musuh kemanusiaan, bukan hanya musuh umat Islam.

Sikap politiknya ini seakan menegaskan apa yang pernah Gus Dur sampaikan: yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.

6. Semangat belajar dan memperluas wawasan

Menurut Sabam, politisi wajib terus belajar dan memperluas wawasan. Membaca adalah keharusan agar politisi tidak asal bicara.

Nampaknya, prinsip ini bertolak dari pengalaman Sabam yang mendapatkan banyak hal berharga dari kebiasaan membaca.

Sejak masih duduk di bangku sekolah Dasar, Sabam hobi membaca, entah itu surat kabar atau buku-buku di perpustakaan.

Sabam bukan hanya belajar dari buku. Ia juga belajar dari praktik politik, termasuk dari tokoh politik. Ia mengaku belajar banyak dari Soekarno.

Meski pun hanya bertemu dua kali dengan Soekarno, tetapi Sabam merasa roh, inspirasi dan pemikiran Bung karno masih hidup dan layak dipraktikkan dalam kehidupan politik.

Semangat belajar dan wawasan yang luas mestinya menjadi kualitas yang hadir dalam diri para politisi.

Negeri ini membutuhkan politisi cerdas dan berwawasan luas bukan politisi yang hanya mengandalkan uang dan popularitas dalam menarik simpati rakyat dalam pemilu.

Sabam Sirait, pendiri PDI Perjuangan yang mendapat penghargaan bintang Mahaputera Utama itu telah tiada secara jasmani. Baca juga: Upacara Militer Iringi Prosesi Pemakaman Sabam Sirait di TMP Kalibata

Kepergiannya, mengutip Nelson Mandela- is something inevitable. When a man has done what he considers to be his duty to his people and his country, he can rest in peace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com