BRIN melakukan penelitian di beberapa perairan Jakarta, yakni di Muara Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing.
Hasil penelitian ini termuat dalam Journal Q1 dengan judul High concentration of paracetamol in effluents dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia (Marine Pollution Bulletin, 2021), serta Long-term exposure of marine mussels to paracetamol (Environmental Science & Marine Pollution, 2021).
Peneliti Oseanografi BRIN, Zainal Arifin, membeberkan sejumlah dugaan penyebab pencemaran parasetamol di sejumlah teluk Jakarta.
Baca juga: Penjelasan Peneliti tentang Asal Pencemaran Parasetamol di Teluk Jakarta
Zainal menduga, pencemaran itu akibat gaya hidup atau konsumsi parasetamol hingga pembuangan obat kadaluarsa yang masih sembarangan.
“Misal dari gaya hidup dari kita publik. Kedua, obat-obat kadaluarsa yang tidak diolah dengan baik dibuang sembarangan,” kata Zainal dalam konferensi pers virtual, Senin (4/10/2021).
Selain itu, menurutnya, sumber pencemaran parasetamol juga bisa berasal dari pengelolaan air limbah yang belum optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.