Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Masyarakat Jaga dan Pelihara Perdamaian di Aceh

Kompas.com - 04/10/2021, 16:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh masyarakat untuk menjaga dan memelihara perdamaian di Aceh.

Hal tersebut disampaikan SBY saat menjadi pembicara dalam acara International Conference on Islamic Studies (ICIS) bertema Islam and Sustainable Development yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh secara daring, Senin (4/10/2021).

"Perdamaian dan kedamaian alhamdulillah telah kita raih, maka pesan dan harapan saya sebagai salah satu pelaku sejarah, jaga dan peliharalah perdamaian dan kedamaian di Aceh yang telah kita wujudkan. Aceh yang indah, Aceh yang maju dan damai," ujar SBY dalam sambutannya.

SBY mengatakan, perdamaian dan kedamaian di Aceh perlu dijaga karena perjalanan yang ditempuh dalam meraih itu sangat panjang dan sulit diraih.

Setidaknya, kata dia, meski sudah berikhtiar mewujudkan perdamaian selama 30 tahun tetapi tidak berhasil.

"Saya sebagai salah satu pelaku sejarah sebelum jadi Presiden sebenarnya sudah 3-4 tahun keluar masuk Aceh," kata SBY.

Baca juga: SBY Sarankan Indonesia Terapkan Green Economy

"Semua kabupaten/kota kami datangi berkali-kali, bertemu dengan para tokoh masyarakat, semua pihak bahkan berkomunikasi dengan pihak GAM bisa kita atasi dan perdamaian bisa kita wujudkan," lanjut dia.

Menurut SBY, proses yang panjang itu karena dalam perjalanannya terjadi pasang surut.

Oleh karena itu saat pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 bersama Jusuf Kalla, kata dia, saat itu dalam kampanye dirinya bertekad untuk benar-benar bisa mengakhiri konflik di Aceh yang telah berlangsung selama 30 tahun, mewujudkan perdamaian, dan meningkatkan pembangunan di Aceh.

"Alhamdulillah Tuhan Maha Besar, rakyat Indonesia memberikan mandat dan kepercayaan kepada saya dan Pak Jusuf Kalla untuk pimpin Indonesia. Di situlah kami memulai tugas besar, tugas mulia untuk mewujudkan perdamaian di Aceh," kata dia.

Walaupun sebelum itu terjadi, ujar dia, musibah besar terjadi di Aceh, yakni adanya tragedi tsunami.

Menurut dia, hal tersebut menjadi tragedi terberat pada awal abad 21 di seluruh dunia.

Baca juga: SBY: Sebelum Jadi Presiden, Saya Sudah Masuk Aceh, bahkan Bertemu GAM untuk Cari Jalan Perdamaian

"Dari tsunami itulah saya makin tertantang, makin gigih, dan mohon pertolongan Allah agar Aceh benar-benar bisa mewujudkan perdamaian sejati, mendapatkan keadilan dan akhirnya bisa membangun masa depan lebih baik," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com