Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Sarankan Indonesia Terapkan Green Economy

Kompas.com - 04/10/2021, 14:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan agar Indonesia dapat menggunakan model, sistem, dan praktik ekonomi yang cocok dengan tantangan abad ini dalam membangun dan menjalankan ekonominya.

Menurut SBY, yang cocok dengan kondisi saat ini bagi Indonesia adalah dengan menerapkan green economy.

"Dalam membangun dan menjalankan ekonomi, pilihlah model, sistem, dan praktik ekonomi yang cocok dengan tantangan abad ini. Saya katakan green economy, salah satu ideologi abad 21," kata SBY di acara International Conference on Islamic Sstudies(ICIS) bertema Islam and Sustainable Development yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh secara daring, Senin (4/10/2021).

Menurut SBY, ekonomi yang sangat kapitalistik hanya akan mengancam keberlangsungan manusia dan bumi.

Sejak abad 17-18, kata dia, ekonomi terus tumbuh dengan luar biasa, tetapi dampaknya adalah sumber-sumber kehidupan terkuras melebih kepatutannya, lingkungan tercemar, bumi makin panas, serta ketimpangan dan ketidakadilan yang makin parah.

Baca juga: SBY: Sebelum Jadi Presiden, Saya Sudah Masuk Aceh, bahkan Bertemu GAM untuk Cari Jalan Perdamaian

"Ekonomi yang hanya mengejar pertumbuhan dengan segala hukum dan mekanisme pasar yang absolut, itu mengancam keberlangsungan manusia dan bumi. Di mana-mana sudah mulai muncul terhadap bagaimana bagusnya sistem kebijakan dan praktik ekonomi yang kita anut," kata SBY.

SBY menilai, ada sesuatu yang salah dengan ekonomi dan pembangunan yang dilakukan saat ini.

Dengan demikian, kata dia, kewajiban dunia saat ini adalah agar semua bangsa di dunia harus melakukan transformasi besar menuju green economy dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

"Yang tidak mau bertransformasi akan tersisih, tertinggal. Kita tidak ingin Indonesia tersisih atau tertinggal, oleh karena itu kita harus melakukan segala sesuatu," ujar dia.

Apalagi, kata dia, penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 300 juta lebih pada tahun 2035 dan kelas konsumennya meningkat mendekati lebih dari 130 juta sebelum tahun 2030.

Baca juga: Mana yang Paling Besar, Utang Negara Pemerintahan SBY atau Jokowi?

Hal tersebut akan membuat kebutuhan dasar manusia Indonesia meningkat tajam, sedangkan jumlah penduduk miskin pun masih sekitar 10 persen.

Menurut dia, skenario gelap akan terjadi apabila Indonesia dan dunia tidak melakukan perubahan apapun.

"Misalnya ekonomi kita hanya mengejar pertumbuhan semata-mata atau kita mempertahankan gaya hidup yang serakah, bukan kebutuhan yang kita kejar, tapi keserakahan. Lantas kita begitu saja gemar menguras sumber kehidupan. Akibatnya bumi makin panas, sumber daya alam makin terkuras," kata SBY.

"Apabila dari semua political will dan policy kita tetap lemah nasional dan internasional, masa depan kita sungguh suram," kata dia.

SBY pun mengajak agar seluruh pihak saat ini mulai melakukan pembangunan dengan menjalankan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com