Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi, Puan, dan Mentan Jajan Jagung Pinggir Jalan di Sorong

Kompas.com - 04/10/2021, 13:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada momen menarik saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021).

Jokowi menyempatkan diri untuk membeli jagung rebus dari pedagang di pinggir jalan setelah meninjau lokasi penanaman jagung di Kelurahan Klamesen, Kabupaten Sorong.

Dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, nampak Jokowi langsung mencicipi jagung rebus yang baru saja ia beli. Jokowi terlihat menikmati jagung itu.

Baca juga: Jokowi Janji Bangunkan Rumah untuk Sejumlah Warga Asmat

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang juga turut mendampingi Jokowi lantas berceletuk, "Pak Presiden lapar ini".

"Berarti belum makan," kata Jokowi sambil tersenyum sembari tetap mengunyah jagung.

"(Jagungnya) masih panas, Pak," kata dia. 

Selain Mentan, Ketua DPR RI Puan Maharani turut mendampingi Jokowi. Puan nampak ikut membeli jagung dari pedagang yang sama.

Momen tersebut pun menarik perhatian warga sekitar. Warga terlihat mengelilingi Jokowi dan Puan serta Syahrul.

Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo membeli jagung dari pedagang pinggir jalan di Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021).Papua Barat, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo membeli jagung dari pedagang pinggir jalan di Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021).Papua Barat,

Sebelumnya, ketika meninjau lokasi penanaman jagung, Jokowi mengatakan bahwa potensi pertanian di Papua Barat belum tergarap secara maksimal.

Baca juga: Jokowi Sebut Baru 33 Persen Lahan Pertanian di Papua Barat Dimanfaatkan Maksimal

Padahal, provinsi tersebur memiliki lahan pertanian yang sangat luas yakni 11.000 hektare untuk tanaman jagung dan 7 juta hektare untuk tanaman pangan serta hortikultura.

"Ini lahan yang sangat luas, tapi memang termanfaatkan maksimal hanya 33 persen," kata Jokowi.

Dengan besarnya potensi tersebut, kata Jokowi, Papua Barat seharusnya bisa dikembangkan sebagai daerah produsen utama komoditas pertanian di wilayah Indonesia timur.

Oleh karena itu, ia memerintahkan Menteri Pertanian dan Gubernur Papua Barat terus meningkatkan kapasitas produksi pertanian di seluruh wilayah.

"Mengubah sistem tanam dari satu kali setahun jadi 2 kali setahun atau 3 kali setahun agar kebutuhan pangan di tanah Papua bisa disiapkan oleh Pulau Papua sendiri," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com