Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasan Sadeli
Pemerhati Sejarah Maritim

Pemerhati Sejarah Maritim | Lulusan Magister Ilmu Sejarah Universitas Indonesia.

 

Hasrat “Perluasan Wilayah” Melalui RUU Landas Kontinen

Kompas.com - 02/10/2021, 22:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertama, perluasan wilayah di dasar laut yang telah dan akan dilakukan Indonesia merupakan langkah strategis dan visioner.

Indonesia mampu memanfaatkan kelonggaran syarat yang diberikan UN-CLCS, salah satunya dengan terlebih dahulu melakukan pengajuan sementara (preliminary submission) sebelum melengkapi semua data yang dipersyaratkan.

Kedua, Indonesia ingin memperlihatkan konsistensinya dalam dunia kemaritiman dengan aktif berupaya memetakan potensi perairan maupun dasar perairannya, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proyeksi pembangunan nasional jangka panjang bidang kemaritiman.

Di samping itu, submisi ini dapat pula terhubung dengan peran historis dari para pendahulu kita yang dikenal memiliki kontribusi dalam menyumbangkan ide tentang dunia kemaritiman, salah satunya seperti yang tergambar dalam pengakuan UNCLOS tentang konsep negara kepulauan.

Keharusan riset

Segala potensi sumber daya alam yang terdapat di perairan kita termasuk di landas kontinen, diyakini mampu mendongkrak perekonomian nasional jika kita mampu mengelola dan memanfaatkannya.

Tinggal bagaimana Indonesia mengintegrasikan perencanaan dan pelaksanan pemetaan melalui survei untuk memperoleh data kandungan SDA di dalamnya. Ini sesuatu yang perlu diimplementasikan dengan kerja nyata.

Indonesia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan besar, terlebih apabila dua upaya submisi terakhir kembali disetujui PBB.

Para peneliti bidang kelautan kita harus diarahkan untuk beranjak melakukan riset dari yang semula banyak dilakukan di perairan dangkal dan perairan di dekat pesisir, menuju laut dalam hingga menjangkau area terjauh landas kontinen.

Pemerintah harus menjadi fasilitator utama dalam memberikan dukungan untuk mengembangkan kapasitas khususnya di bidang riset kelautan berbasis implementasi.

Hal ini sudah seharusnya menjadi peta isu substansial yang harus dimasukan dalam pembahasan draft RUU Landas Kontinen.

Indonesia harus berdiri secara seimbang, karena bagaimanapun keberadaan kapal riset berkapasitas mumpuni, dan semua instrumen yang diperlukan dalam menunjang penelitian potensi kekayaan laut maupun dasar laut kita,sama pentingnya dengan berbagai program modernisasi alutsista.

Ke depan saya berharap, peningkatan anggaran di bidang riset akan menghiasi pemberitaan media-media kita.

Jika kita mengaku sebagai bangsa maritim, maka kita akan meletakan perhatian serta minat besar pada diskursus bidang pertahanan maritim, tanpa membiarkan laut dan dasar laut kita sepi dari aktivitas penelitian atau eksplorasi.

Bagaimanapun, lautan kita ini amatlah luas, mulai dari permukaan, lapisannya, hingga dasar lautnya, menyimpan kekayaan melimpah. Disamping menjaganya kita juga harus mengenalinya, sebab di sanalah masa lalu sekaligus masa depan kita. Selamat memperingati Hari Maritim Nasional. (*Hasan Sadeli, Pemerhati Sejarah Maritim, Lulusan Magister Ilmu Sejarah Universitas Indonesia)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com