Pertama, perluasan wilayah di dasar laut yang telah dan akan dilakukan Indonesia merupakan langkah strategis dan visioner.
Indonesia mampu memanfaatkan kelonggaran syarat yang diberikan UN-CLCS, salah satunya dengan terlebih dahulu melakukan pengajuan sementara (preliminary submission) sebelum melengkapi semua data yang dipersyaratkan.
Kedua, Indonesia ingin memperlihatkan konsistensinya dalam dunia kemaritiman dengan aktif berupaya memetakan potensi perairan maupun dasar perairannya, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proyeksi pembangunan nasional jangka panjang bidang kemaritiman.
Di samping itu, submisi ini dapat pula terhubung dengan peran historis dari para pendahulu kita yang dikenal memiliki kontribusi dalam menyumbangkan ide tentang dunia kemaritiman, salah satunya seperti yang tergambar dalam pengakuan UNCLOS tentang konsep negara kepulauan.
Segala potensi sumber daya alam yang terdapat di perairan kita termasuk di landas kontinen, diyakini mampu mendongkrak perekonomian nasional jika kita mampu mengelola dan memanfaatkannya.
Tinggal bagaimana Indonesia mengintegrasikan perencanaan dan pelaksanan pemetaan melalui survei untuk memperoleh data kandungan SDA di dalamnya. Ini sesuatu yang perlu diimplementasikan dengan kerja nyata.
Indonesia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan besar, terlebih apabila dua upaya submisi terakhir kembali disetujui PBB.
Para peneliti bidang kelautan kita harus diarahkan untuk beranjak melakukan riset dari yang semula banyak dilakukan di perairan dangkal dan perairan di dekat pesisir, menuju laut dalam hingga menjangkau area terjauh landas kontinen.
Pemerintah harus menjadi fasilitator utama dalam memberikan dukungan untuk mengembangkan kapasitas khususnya di bidang riset kelautan berbasis implementasi.
Hal ini sudah seharusnya menjadi peta isu substansial yang harus dimasukan dalam pembahasan draft RUU Landas Kontinen.
Indonesia harus berdiri secara seimbang, karena bagaimanapun keberadaan kapal riset berkapasitas mumpuni, dan semua instrumen yang diperlukan dalam menunjang penelitian potensi kekayaan laut maupun dasar laut kita,sama pentingnya dengan berbagai program modernisasi alutsista.
Ke depan saya berharap, peningkatan anggaran di bidang riset akan menghiasi pemberitaan media-media kita.
Jika kita mengaku sebagai bangsa maritim, maka kita akan meletakan perhatian serta minat besar pada diskursus bidang pertahanan maritim, tanpa membiarkan laut dan dasar laut kita sepi dari aktivitas penelitian atau eksplorasi.
Bagaimanapun, lautan kita ini amatlah luas, mulai dari permukaan, lapisannya, hingga dasar lautnya, menyimpan kekayaan melimpah. Disamping menjaganya kita juga harus mengenalinya, sebab di sanalah masa lalu sekaligus masa depan kita. Selamat memperingati Hari Maritim Nasional. (*Hasan Sadeli, Pemerhati Sejarah Maritim, Lulusan Magister Ilmu Sejarah Universitas Indonesia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.