KOMPAS.com - Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu langkah penting untuk melindungi diri dari paparan Covid-19.
Sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem imun tubuh adalah rajin berolahraga, makan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, menghindari stres, dan mengonsumsi suplemen tambahan.
Terkait suplemen tambahan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan berbagai riset di sektor kelautan dan perikanan, termasuk untuk kesehatan.
Hasilnya, BRSDM merekomendasikan fukoidan yang didapat dari alga sebagai salah satu suplemen yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Hal itu terungkap dalam kegiatan sharing session daring bertajuk “Peningkatan Imunitas Tubuh dengan Fukoidan dari Sargassum” yang disiarkan di kanal Youtube BRSDM TV, Rabu (8/9/2021).
Adapun riset tersebut dilakukan oleh Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan BRSDM.
Baca juga: Peneliti UGM Teliti Senyawa Alga Coklat untuk Antivirus SARS-CoV-2
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, upaya riset dilakukan dalam rangka mendukung prioritas utama yang menjadi terobosan KKP.
Ia mengatakan, fukoidan merupakan polisakarida yang sebagian besar tersusun oleh rantai fukosa dan gugus sulfat sehingga sering disebut juga sebagai polisakarida sulfat.
“Polisakarida ini adalah salah satu penyusun dinding sel pada alga coklat yang kelimpahannya cukup banyak di Indonesia. Salah satu spesies alga, yaitu Sargassum sp., sejauh ini pemanfaatannya baru sebagai pakan ternak dan pupuk,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (1/10/2021).
Alga tersebut, lanjut Kusdiantoro, memiliki talus berwarna coklat agak hijau kekuningan. Bentuknya gepeng menyerupai daun pohon daratan dan melebar dengan tepi bergerigi kasar.
“Talus terdapat pada cabang-cabang yang memanjang dan bercabang-cabang dengan cabang utama yang pendek. Antara talus yang satu dengan yang lain kadang terdapat air bladder yang bersifat soliter, holdfast tebal berbentuk disk, dan menempel pada substrat berbatu,” imbuhnya.
Sementara itu, Peneliti LRMPHP Iwan Malhani Al Wazzan mengatakan, fukoidan diperoleh dengan mengekstraksi alga Sargassum sp. dengan metode ekstraksi asam klorida.
“Ekstraksi ini menghasilkan gabungan berbagai jenis polisakarida yang terikat oleh asam dan dipisahkan dengan cara diendapkan menggunakan etanol dingin. Selanjutnya, dilakukan pemisahan antara fukoidan dengan polisakarida yang lain melalui proses pengendapan dengan garam dalam suasana asam,” jelasnya.
Baca juga: Alga Coklat Diteliti Jadi Antivirus oleh Mahasiswa UGM
Terakhir, lanjut Iwan, fukoidan yang masih terikat oleh asam dipisahkan melalui proses pengendapan dengan etanol dingin. Kemudian, dilanjutkan dengan pemurnian ion exchange chromatography dan dialisis.
"Hasil studi menyatakan, fukoidan Sargassum sp. memiliki beberapa aktivitas biologis. Salah satunya adalah sebagai imunomodulator,” terangnya.