Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Dituduh Disusupi PKI Gara-gara Bongkar Patung Sejarah G30S/PKI, AY Nasution: Tudingan Terlalu Dangkal

Kompas.com - 30/09/2021, 19:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution angkat suara perihal kontroversi pernyataan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding pemindahan tiga patung di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, mengindikasikan PKI telah menyusup ke tubuh TNI.

Sebagai penggagas pembuatan patung di museum tersebut, Azmyn menyebut tudingan Gatot terlalu dangkal.

"Tudingan itu terlalu dangkal, mengaitkan (pemindahan) patung itu dengan penyusupan (PKI ke tubuh TNI)," ujar Azmyn, dikutip dari program Kompas Petang di Kompas TV, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Gaduh Isu PKI Setiap Jelang 30 September, Wakil Ketua DPR: Seperti Penyakit Tahunan

Adapun ketiga patung tersebut adalah mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal (Purn) TNI AH Nasution, mantan Panglima Kostrad Mayjen (Purn) TNI Soeharto, dan mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Inf (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

Diketahui, ketiganya merupakan tokoh Angkatan Bersenjata sebagai penumpas Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) 1965.

Azmyn menyatakan bahwa tiga patung di museum tersebut ada karena inisiatif dari dirinya ketika menjabat sebagai Pangkostrad ke-34.

Akan tetapi, setelah pensiun dari dinas kemiliteran, Azmyn justru ingin memindahkan ketiga patung tersebut. Hal ini tak lepas dari adanya faktor keyakinan dalam ajaran Islam yang melarang pembuatan dan menyimpan patung.

"Di dalam agama islam ini sangat dilarang membuat patung, menyimpan patung, apalagi berinisiatif membuatnya, itu dosanya sangat besar. Ini mengganggu pikiran saya," kata Azmyn.

Baca juga: Patung Sejarah G30S/PKI Dibongkar, Kostrad: Permintaan Mantan Pangkostrad demi Ketenangan Lahir Batin

Karena merasa terganggu, Azmyn lantas berinisiatif bertemu dengan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman di Markas Kostrad, Jakarta, pada 30 Agustus 2021.

Kepada Dudung, ia menyampaikan keinginannya untuk memindahkan ketiga patung tersebut lantaran bertentangan dengan keyakinannya.

"Saya sampaikan ini ke Pangkostrad dan alhamdulillah direspons positif," kata Azmyn.

Azmyn mengungkapkan, pemindahan ketiga patung tersebut terjadi tak lama setelah dirinya bertemu Dudung.

Namun, setelah dipindahkan, ia tak menyangka hal itu justru memunculkan sebuah polemik yang berangkat dari tudingan Gatot.

"TNI itu institusi besar. Jangankan itu, saya masuk, pensiunan masuk saja saya ditahan. Penyusupan itu analisa yang terlalu dangkal," tegas Azmyn.

Baca juga: Tiga Patung Penumpas G30S/PKI Dibongkar Penggagas, Pangkostrad Tidak Bisa Menolak

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menuding paham komunisme kini telah menyusup ke dalam tubuh TNI.

Tudingan ini merujuk pada video pendek yang memperlihatkan hilangnya diorama penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Jakarta.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," ujar Gatot dalam diskusi virtual Bertajuk "TNI Vs PKI", Minggu (26/9/2021).

Selain Gatot, hadir Profesor LIPI Siti Zuhro, Mantan Ketua MA Bagir Manan, hingga Mantan Menakertrans Fahmi Idris sebagai narasumber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com