Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Akui Tak Bisa Instan Munculkan Eksportir dari Kalangan Muda

Kompas.com - 30/09/2021, 11:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, bukan perkara mudah untuk menghasilkan eksportir baru. Apalagi eksportir yang berasal dari generasi muda.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara Kuliah Ekspor Nasional pada Konferensi Ekspor Nasional 2021 yang dilaksanakan secara daring, Kamis (3/9/2021).

"Kita sadari bahwa upaya memunculkan potensi eksportir baru khususnya dari kalangan muda tidak bisa dilakukan secara instan," kata Ma'ruf.

Menurut dia, dibutuhkan proses yang melibatkan berbagai hal di dalamnya.

Mulai dari komitmen, wawasan dan pengetahuan akademik yang baik, skill mumpuni, kemampuan teknologi informasi, negosiasi, creative thinking, inovasi, hingga disiplin diri setiap individu.

"Eksportir pemula jangan langsung berpikir keuntungan dan bisnis yang mudah," ujar dia.

Meski begitu, ia terus mendorong para generasi muda dapat menangkap peluang perubahan tren ekspor di era pemulihan ekonomi saat ini.

Baca juga: Wapres Dorong Generasi Muda Tangkap Peluang Perubahan Tren Ekspor

Sebab dalam krisis akibat pandemi Covid-19, kata dia, sektor ekonomi yang sebagian besar didorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) terkena guncangan karena ketergantungannya terhadap mobilitas manusia.

"Tapi kita belajar bahwa krisis pasti membuka peluang baru dan memunculkan ide-ide bisnis yang kreatif dan inovatif," kata Ma'ruf.

"Selain mengenali ekosistem pendukung ekspor seperti standar dan prosedur ekspor, para generasi muda harus mampu melihat dan menangkap peluang dari dinamika dan perubahan tren ekspor di era pemulihan ekonomi saat ini," lanjut dia.

Ma'ruf mengatakan, perhatian pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi dan sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi peningkatan daya saing, melibatkan peran sektor swasta dan mahasiswa.

Hal tersebut menjadi bagian dari elemen pendukung untuk menghadirkan pemimpin masa depan dengan karakter yang kreatif, inovatif, dan percaya diri.

Adapun para mahasiswa atau generasi muda saat ini mendominasi populasi penduduk Indonesia.

Baca juga: Setelah di Bandung, Hari Ini Wapres Gelar Rakor Kemiskinan Ekstrem di Surabaya

Dari hasil Sensus tahun 2020, generasi Z mencapai proporsi sebanyak 27,94 persen dan generasi milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi.

Menurut dia, kedua generasi tersebut merupakan komponen penduduk usia produktif yang menjadi tumpuan Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi serta merealisasikan bonus demografi.

"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, menjadi eksportir adalah pilihan atau orientasi karir yang sangat menantang, yang tentunya menyatu dengan karakteristik generasi muda," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com