JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, bukan perkara mudah untuk menghasilkan eksportir baru. Apalagi eksportir yang berasal dari generasi muda.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara Kuliah Ekspor Nasional pada Konferensi Ekspor Nasional 2021 yang dilaksanakan secara daring, Kamis (3/9/2021).
"Kita sadari bahwa upaya memunculkan potensi eksportir baru khususnya dari kalangan muda tidak bisa dilakukan secara instan," kata Ma'ruf.
Menurut dia, dibutuhkan proses yang melibatkan berbagai hal di dalamnya.
Mulai dari komitmen, wawasan dan pengetahuan akademik yang baik, skill mumpuni, kemampuan teknologi informasi, negosiasi, creative thinking, inovasi, hingga disiplin diri setiap individu.
"Eksportir pemula jangan langsung berpikir keuntungan dan bisnis yang mudah," ujar dia.
Meski begitu, ia terus mendorong para generasi muda dapat menangkap peluang perubahan tren ekspor di era pemulihan ekonomi saat ini.
Baca juga: Wapres Dorong Generasi Muda Tangkap Peluang Perubahan Tren Ekspor
Sebab dalam krisis akibat pandemi Covid-19, kata dia, sektor ekonomi yang sebagian besar didorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) terkena guncangan karena ketergantungannya terhadap mobilitas manusia.
"Tapi kita belajar bahwa krisis pasti membuka peluang baru dan memunculkan ide-ide bisnis yang kreatif dan inovatif," kata Ma'ruf.
"Selain mengenali ekosistem pendukung ekspor seperti standar dan prosedur ekspor, para generasi muda harus mampu melihat dan menangkap peluang dari dinamika dan perubahan tren ekspor di era pemulihan ekonomi saat ini," lanjut dia.
Ma'ruf mengatakan, perhatian pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi dan sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi peningkatan daya saing, melibatkan peran sektor swasta dan mahasiswa.
Hal tersebut menjadi bagian dari elemen pendukung untuk menghadirkan pemimpin masa depan dengan karakter yang kreatif, inovatif, dan percaya diri.
Adapun para mahasiswa atau generasi muda saat ini mendominasi populasi penduduk Indonesia.
Baca juga: Setelah di Bandung, Hari Ini Wapres Gelar Rakor Kemiskinan Ekstrem di Surabaya
Dari hasil Sensus tahun 2020, generasi Z mencapai proporsi sebanyak 27,94 persen dan generasi milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi.
Menurut dia, kedua generasi tersebut merupakan komponen penduduk usia produktif yang menjadi tumpuan Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi serta merealisasikan bonus demografi.
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, menjadi eksportir adalah pilihan atau orientasi karir yang sangat menantang, yang tentunya menyatu dengan karakteristik generasi muda," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.