Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal, Sabam Sirait Jalani Perawatan 2 Bulan di RS

Kompas.com - 30/09/2021, 07:18 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menantu Sabam Sirait, Putra Nababan menyebutkan, almarhum Sabam menjalani perawatan karena penyakit paru-paru kronis sejak dua bulan terakhir di Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang, Banten.

Sabam Sirait meninggal dunia di rumah sakit yang sama pada Rabu (29/9/2021), sekitar pukul 22.37 WIB.

"Beliau itu sudah dua bulan dirawat di Rumah Sakit Siloam Karawaci karena beliau itu mengidap penyakit paru-paru kronis noncovid-19," kata Putra melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Putra Nababan: Sabam Sirait Meninggal karena Paru-paru Kronis

Putra, yang juga politisi PDI-P mengungkapkan, hingga kini pihak keluarga belum memutuskan waktu dan tempat lokasi pemakaman jenazah Sabam Sirait.

Menurutnya, hal ini belum diputuskan lantaran untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat guna memberikan penghormatan terakhir untuk Sabam Sirait.

"(Keluarga) ingin memberi kesempatan semua relasi, untuk masyarakat yang selama ini berhubungan dengan Pak Sabam, sesuai prokes untuk memberi penghormatan," kata Putra.

Putra menyatakan, meninggalnya Sabam Sirait menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Sebab, Sabam Sirait selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh demokrasi yang amat mencintai Indonesia.

Selain itu, Sabam Sirait juga mempunyai hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo dan para sesepuh maupun pendiri PDI-P.

"Pemikiran beliau sudah banyak sekali dirasakan banyak kalangan," kata Putra. 

Putra menambahkan, meninggalnya Sabam Sirait menjadi momentum meneguhkan komitmen untuk meneruskan perjuangannya.

Misalnya, memperjuangkan nasib orang-orang miskin dan termarjinalkan.

"Selalu menghembuskan persatuan di tengah-tengah bangsa kita, agama dan suku kita, keberagaman. Bukan hanya kehilangan dan jadi komitmen meneguhkan nasional kita," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Sabam Sirait meninggal dunia di RS Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (29/9/2021), sekitar pukul 22.37 WIB.

Politikus senior yang sebelumnya berkiprah di PDIP tersebut meninggal di usia 85 tahun. Sabam Sirait lahir di Pulau Simardan, 13 Oktober 1936.

Baca juga: Profil Sabam Sirait, Pendiri PDI-P yang Malang Melintang di Parlemen

Ia mengawali karier dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Parkindo periode 1967-1973.

Saat kebijakan fusi partai politik menjadi tiga di era Orde Baru, Sabam turut membidani pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menandatangani deklarasi pembentukan PDI pada 10 Januari 1973.

Ia sempat menjadi Sekjen PDI selama tiga periode, yakni periode 1973-1976, periode 1976-1981, dan periode 1981-1986.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com