Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 4.211.460 Kasus Covid-19, Pemerintah Diminta Hati-hati Longgarkan Aktivitas Warga

Kompas.com - 29/09/2021, 09:25 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta hati-hati melonggarkan aktivitas masyarakat di ruang publik. Ahli Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, mengatakan pelonggaran aktivitas masyarakat tak boleh dilaksanakan secara tergesa-gesa.

Ia mengingatkan, semakin banyak terjadi penularan virus SARS-CoV-2, virus pun akan berkembang biak dan tercipta mutasi baru.

"Mutasi bisa jadi masalah, kalau varian barunya lebih menular, semakin parah atau dia lari dari antibodi, enggak mempan vaksin," kata Iwan dalam diskusi daring yang ditayangkan Youtube BNPB, Selasa (28/9/2021).Iwan mengatakan, mobilitas masyarakat sangat mempengaruhi tingkat penularan Covid-19. Apalagi, jika aktivitas tersebut tidak diiringi dengan penerapan protokol kesehatan.

"Pengalaman kita selama setahun lebih, pandemi ini selalu kalau ada peningkatan mobilitas kemudian dua minggu, sebulan sampai dua bulan kemudian kasusnya naik," tutur dia.

Pada Selasa (28/9/2021), pemerintah mencatat ada penambahan kasus harian sebanyak 2.057. Maka, secara kumulatif, total kasus Covid-19 di Tanah Air menjadi 4.208.013 kasus.

Kemudian, kasus sembuh Covid-19 bertambah 3.551, sehingga jumlahnya menjadi 4.031.099.

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 124. Maka, total kasus kematian yaitu 141.709 jiwa. Jumlah kasus aktif tercatat turun 1.618, sehingga total menjadi 38.652.

Baca juga: UPDATE: Tambah 8 Kasus di Kota Tangerang, 94 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

Selain itu, hingga Selasa pukul 18.00 WIB, dari target 208.265.720 orang yang jadi sasaran vaksinasi, sebanyak 50.030.771 orang atau 24,02 persen telah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis.

Sementara itu, yang sudah mendapatkan suntikan vaksis dosis pertama sebanyak 89.201.439 orang atau 42,83 persen.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun. Target ini ditetapkan untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dari virus SARS-CoV-2.

Prokes tetap penting

Meskipun penambahan kasus harian kini relatif menurun, masyarakat diingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan berupa 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) secara ketat.

Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dicky Chresthover Peluppessy, mengatakan patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19 harus dilihat sebagai investasi kesehatan.

Baca juga: UPDATE: Tambah 73 Kasus di Depok, 2 Pasien Covid-19 Meninggal

"Bagaimana pakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan itu kita harus lihat sebagai satu investasi, investasi kita sehat," kata Dicky dalam diskusi daring yang ditayangkan Youtube BNPB, Selasa (28/9/2021).

Dicky mengatakan, masyarakat harus mengambil pelajaran dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Menurutnya, tiap orang mesti memiliki kesadaran diri jika sampai terpapar Covid-19.

"Jadi kita secara sederhana menimbang-nimbang apa yang perlu saya lakukan, saya korbankan, tetapi juga apa yang bisa saya dapatkan dan kemudian bukan bicara apa yang akan terjadi pada saya semata, tetapi pada orang-orang yang ada di sekeliling saya," ujarnya.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang baik di Indonesia maupun dunia. Hal ini bertalian dengan munculnya varian R.1.

Baca juga: Dilema Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19...

Varian baru itu masih dalam pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian R.1, kata Wiku, pertama kali teridentifikasi WHO pada Januari 2021 di Jepang dan sudah menyebar di beberapa wilayah Amerika Serikat.

Ia pun menegaskan agar masyarakat tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Jadi ini pengingat bagi kita bersama bahwa Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Yang harus kita lakukan ialah konsisten menjalankan protokol kesehatan di seluruh aspek kehidupan tanpa takut berlebihan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com