JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada learning loss.
Nadiem mengatakan, PJJ yang berkepanjangan juga berimplikasi pada aspek psikis dari para siswa dan orangtua.
“Banyak anak-anak kita yang kesepian, banyak anak-anak kita yang secara emosional trauma dengan situasi ini,” kata Nadiem di Talkshow – Bangkit Bareng yang disiarkan secara virtual, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Nadiem Tegaskan 2,8 Persen Sekolah Jadi Klaster Covid-19 Itu Data Kumulatif Selama Pandemi
Lebih lanjut, dampak PJJ yang berkepanjangan juga membuat orangtua siswa menjadi stres di rumah.
Ia mengatakan, dampak psikis akibat PJJ tersebut dapat menjadi tekanan tersendiri antara anak dan orangtua saat di rumah.
“Orangtua juga stres di rumah dan menyebabkan berbagai macam isu dan tension antara orangtua dan anak-anaknya,” ucap Nadiem.
Selain itu, situasi PJJ ini telah memperburuk kondisi ketimpangan pendidikan antar-daerah.
Sebab, menurutnya, terdapat daerah yang memiliki tingkat ekonomi tinggi sehingga mempunyai akses bagus terhadap internet, namun ada daerah yang akses internetnya buruk.
Kemudian, Eks CEO Go-Jek ini juga menilai sealama pandemi dan PJJ diterapkan, ada kemungkinan satu generasi kehilangan aktivitas pembelajarannya hampir dua tahun.
Baca juga: Nadiem Khawatir Anak-anak Makin Lama Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh
Oleh karena itu, Nadiem mengaku dalam beberapa bulan terakhir ini merasa tergerak untuk turun langsung ke lapangan agar pelaksanaan tatap muka (PTM) dapat segera dilakukan.
Bahkan, ia juga mengaku kesal, saat dalam kunjungan kerjanya, menemukan sekolah di sejumlah daerah yang tidak memiliki koneksi internet namun masih menggelar PJJ.
“Inilah makanya pada saat ini saya sudah hampir delapan bulan terus banting-banting meja, terus pergi ke berbagai macam daerah untuk segera melaksanakan PTM,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.