Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 4.209.403 Kasus Covid-19 dan Klaim Kondisi Membaik

Kompas.com - 28/09/2021, 07:45 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Tetaplah waspada dan jangan pernah lengah, Covid-19 tetap mengintai di sekitar kita," kata Jokowi.

Antisipasi

Kendati mengklaim mengalami perbaikan, pemerintah tetap mengantisipasi gelombang baru penyebaran Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, terdapat empat upaya pemerintah untuk mencegah gelombang baru penularan Covid-19.

Luhut mengungkapkan, pemerintah mengombinasikan testing, penggunaan aplikasi PeduliLindungi, vaksinasi Covid-19, dan penerapan protokol jaga jarak.

"Saya kira itu alat kita untuk menghindari kalau ada gelombang serangan berikutnya," ujar Luhut, dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Luhut mengatakan, angka-angka yang menunjukkan perbaikan kondisi pandemi Covid-19 tidak boleh membuat masyarakat berpuas diri.

Baca juga: Ini Upaya Pemerintah Hindari Gelombang Baru Penularan Covid-19

Dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan kondisi perbaikan saat ini.

Menurut dia, reproduksi kasus baru Covid-19 di Sumatera saat ini sebesar 0,98 persen. Kemudian, reproduksi efektif kasus baru di Jawa-Bali terus menurun di bawah 1 persen.

"Kalau Anda lihat sekarang Jawa itu sudah 0,9 persen, Bali Masih 1,01 persen," ungkapnya.

Namun di sisi lain, Luhut mendapatkan laporan bahwa ada lebih dari 10.000 orang yang berwisata ke Pantai Pangandaran, pada Minggu (26/9/2021).

Baca juga: Luhut Sebut Tracing Covid-19 di Jawa-Bali Terus Meningkat

Luhut mengatakan, saat ini peningkatan mobilitas masyarakat terjadi di tempat-tempat rekreasi dan ritel.

"Walaupun sudah diatur, tapi mungkin orang sudah sangat lelah untuk tinggal di rumah. Itu tinggal pengaturannya harus kita sama-sama perhatikan karena berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com