Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2021, 21:42 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pelacakan kontak erat atau tracing Covid-19 di Jawa dan Bali terus meningkat.

Menurut Luhut, saat ini ada 24 persen daerah dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali dengan tingkat tracing di bawah lima persen atau di bawah lima kontak erat per kasus konfirmasi. Sementara sisanya, tingkat pelacakan kontak erat sudah berada di atas lima persen.

"Jadi saya pikir teman-teman Polri dan TNI kerja luar biasa, juga dinkes-dinkes, saya kira mereka sudah kerja bahu-membahu," ujar Luhut, dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Luhut: Kasus Aktif dan Reproduksi Covid-19 di Jawa-Bali Terus Turun

"Jadi kuncinya sebenarnya adalah pengecekan time to time dan kemudian pemeriksaan detail ke bawah," lanjut dia.

Luhut menambahkan, saat ini angka testing Covid-19 Indonesia rata-rata 170.000 per hari. Ia menampik anggapan bahwa angka testing di Indonesia rata-rata masih 30.000 per hari.

"Jadi kalau ada orang berkomentar testing itu cuma 30.000, sekarang yang di-testing itu rata-rata 170.000 per hari. Saya ulangi, 170.000-an per hari," kata Luhut.

"Jadi angka itu cukup oke walaupun target kami sebenarnya masih lebih dari itu," kata dia.

Baca juga: Luhut: Sekarang Tes Covid-19 Itu 170.000 Per Hari, Sudah Cukup Oke

Dalam kesempatan yang sama, Luhut menuturkan, situasi pandemi Covid-19 di Jawa-Bali terus menunjukkan perbaikan.

Hal itu dibuktikan dari menurunnya angka kasus aktif hingga tingkat reproduksi virus corona di wilayah tersebut.

"Kasus aktif Jawa-Bali juga turun 96 persen dari puncak (24 Juli 2021). Kasus aktif 26 September (15.895 kasus), lebih rendah dari angka 27 juni 2020 (16.362 kasus)," kata Luhut.

Secara nasional, kasus aktif Covid-19 turun hingga 92,6 persen dibanding puncaknya pada 24 Juli 2021.

Data Senin (27/9/2021), kasus aktif nasional berada di angka 40.270 kasus. Angka ini lebih rendah dibandingkan September tahun lalu yang mencapai 43.059 kasus.

Baca juga: Luhut: Mobilitas Warga di Sektor Ritel dan Wisata Naik Meski Dilakukan Ganjil-Genap

Tak hanya itu, lanjut Luhut, kasus konfirmasi harian juga terus menunjukkan tren penurunan. Secara nasional, hari ini bertambah 1.390 kasus Covid-19 dalam sehari.

Kecenderungan serupa juga terjadi di wilayah Jawa-Bali. Luhut mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di kedua pulau ini turun hingga 98 persen dibanding puncak penambahan kasus pada 15 Juli 2021.

Hal itu berimbas pada menurunnya tingkat reproduksi virus corona di Jawa-Bali. "Ini kalau kita lihat tingkat reproduksi efektif di Jawa-Bali terus menurun, turun di bawah 1 persen. Kalau Anda lihat sekarang Jawa itu sudah 0,95," ujar Luhut.

Di Bali, tingkat reproduksi Covid-19 masih lebih tinggi dibanding Jawa, yakni 1,01 persen. Sementara tingkat reproduksi Covid-19 di Sumatera mencapai 0,98 persen.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dapat Penghargaan Alumnus Terburuk UGM, Jokowi: Saya Ingatkan, Kita Ini Ada Etika dan Sopan Santun

Dapat Penghargaan Alumnus Terburuk UGM, Jokowi: Saya Ingatkan, Kita Ini Ada Etika dan Sopan Santun

Nasional
Peringatan Hakordia, KPK Lelang Album Blackpink, BTS hingga PS 5

Peringatan Hakordia, KPK Lelang Album Blackpink, BTS hingga PS 5

Nasional
Kado HUT Ke-66 Pertamina, Deretan Capaian Gemilang di Tahun 2023

Kado HUT Ke-66 Pertamina, Deretan Capaian Gemilang di Tahun 2023

Nasional
KPK Absen, Sidang Praperadilan Eks Wamenkumham Ditunda Pekan Depan

KPK Absen, Sidang Praperadilan Eks Wamenkumham Ditunda Pekan Depan

Nasional
PDI-P: Jangan Sampai Republik Ini Dipimpin Orang dengan Rekam Jejak Pelanggaran HAM

PDI-P: Jangan Sampai Republik Ini Dipimpin Orang dengan Rekam Jejak Pelanggaran HAM

Nasional
Resmikan Stasiun Pompa Air Sentiong, Jokowi: Ini Terbesar di Indonesia, Anggarannya Rp 481 miliar

Resmikan Stasiun Pompa Air Sentiong, Jokowi: Ini Terbesar di Indonesia, Anggarannya Rp 481 miliar

Nasional
Disebut Zulhas Jadi Kader PAN, Jokowi: PAN Masuk Keluarga Kita, Kita Masuk Keluarga PAN

Disebut Zulhas Jadi Kader PAN, Jokowi: PAN Masuk Keluarga Kita, Kita Masuk Keluarga PAN

Nasional
Sekjen PDI-P: Yang Tidak Paham Persoalan Rakyat Hanya 'Gojek-gojekan'

Sekjen PDI-P: Yang Tidak Paham Persoalan Rakyat Hanya "Gojek-gojekan"

Nasional
Jokowi: RUU DKJ Inisiatif DPR, Biarkan Berproses di Sana

Jokowi: RUU DKJ Inisiatif DPR, Biarkan Berproses di Sana

Nasional
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Nomor 3 Versi Litbang Kompas, PDI-P Berharap pada Jawa Tengah

Elektabilitas Ganjar-Mahfud Nomor 3 Versi Litbang Kompas, PDI-P Berharap pada Jawa Tengah

Nasional
Ganjar Mengaku Tak Kecil Hati dengan Hasil Survei Litbang Kompas

Ganjar Mengaku Tak Kecil Hati dengan Hasil Survei Litbang Kompas

Nasional
Kasus Pengadaan APD, KPK Panggil Anggota Komisi VI DPR RI dan Irjen Kemenkes

Kasus Pengadaan APD, KPK Panggil Anggota Komisi VI DPR RI dan Irjen Kemenkes

Nasional
Gibran: Yang Belum Tentukan Pilihan Capres Banyak, Mungkin Nunggu Debat

Gibran: Yang Belum Tentukan Pilihan Capres Banyak, Mungkin Nunggu Debat

Nasional
Polemik RUU DKJ, Jokowi Tetap Ingin Gubernur Jakarta Dipilih Rakyat Langsung

Polemik RUU DKJ, Jokowi Tetap Ingin Gubernur Jakarta Dipilih Rakyat Langsung

Nasional
Jokowi Ingatkan Mahasiswa, Harus Berani Berinovasi karena Perubahan Dunia Sangat Cepat

Jokowi Ingatkan Mahasiswa, Harus Berani Berinovasi karena Perubahan Dunia Sangat Cepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com