Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2021, 18:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memaklumi hasil survei soal tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik dan DPR paling rendah di antara institusi lainnya. Ia mengakui perlu ada perbaikan kinerja anggota partai politik dan DPR.

"Memang kita akui, ada beberapa hal yang memang perlu kita perbaiki terutama dari aspek kinerja partai politik dan kemudian persepsi publik terhadap kinerja Dewan Perwakilan Rakyat," kata Eddy, saat dihubungi, Senin (27/9/2021).

Baca juga: Perilaku Koruptif Anggota DPR dan Parpol Dinilai Ciptakan Jarak dengan Masyarakat

Namun, Wakil Ketua Komisi VII DPR ini juga menyoroti sisi lain kinerja anggota DPR dan partai politik yang menurutnya sangat aktif di masa pandemi Covid-19.

Eddy mengeklaim, anggota dewan aktif menangani permasalahan ekonomi, sosial, dan kesehatan, bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Dan ini sudah berjalan 1,5 tahun sejak Covid-19 merebak di Indonesia. Jadi sesungguhnya, Covid-19 itu adalah sebuah ajang di mana partai politik berlomba-lomba membantu masyarakat untuk bisa teringankan bebannya dalam menghadapi Covid-19," kata dia.

Eddy berharap kinerja DPR dalam penanganan pandemi juga menjadi salah satu aspek dalam survei ke depan.

Selain itu, Eddy juga tak sepenuhnya sepakat bahwa kinerja anggota DPR rendah. Menurut dia, anggota dewan terus bekerja selama pandemi, misalnya terkait fungsi legislasi atau membuat undang-undang.

"Kami di DPR masih tetap bekerja, tetap menjalankan tugas-tugas, tetap secara fisik hadir, karena menuntaskan beberapa target pembuatan undang-undang. Sehingga kami rasa kewajiban kami ini jangan sampai terhenti atau terhambat karena Covid-19," tutur Eddy.

Baca juga: Formappi Anggap Kinerja DPR 2019-2024 Terburuk Selama Reformasi

Ia menilai, hal-hal positif di DPR sejauh ini belum terekam dalam berbagai survei sehingga tidak diketahui secara luas oleh masyarakat.

Kendati demikian, Eddy mengaku tetap menghormati hasil survei tersebut dan menjadikannya sebagai pemicu bagi dirinya sebagai anggota DPR dan elite partai politik untuk bekerja lebih besar ke depannya.

Ia mengingatkan kepada anggota partai politik agar tidak tersangkut masalah hukum karena hal itu akan memengaruhi tingkat kepercayaan publik.

"Bekerja tanpa pamrih, bekerja lurus dalam artian tidak ada permasalahan yang menyangkut permasalahan hukum. Sehingga persepsi publik terhadap anggota DPR, terhadap partai politik itu bisa meningkat," ungkapnya.

"Ujung-ujungnya adalah masalah trust, masalah kepercayaan. Jika kami mampu untuk menunjukkan bahwa anggota DPR bahwa partai politik betul-betul bekerja sepenuhnya, saya kira, kami bisa memulihkan trust itu," lanjut dia.

Baca juga: Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan Publik terhadap KPK Merosot, di Bawah TNI, Presiden, dan Polri

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei terbaru dari Indikator Politik, tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik menjadi yang terendah dengan 48 persen. Kemudian, tingkat kepercayaan publik terhadap DPR sebesar 50 persen.

Selanjutnya, DPD dengan tingkat kepercayaan 52 persen, MPR 57 persen, kejaksaan 61 persen, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 65 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, tidak mengherankan jika tingkat kepercayaan terhadap DPR dan partai politik selalu rendah.

"Dari dulu tidak naik kelas tingkat kepercayaan publik terhadap kedua institusi ini. Tapi kalau KPK turun buat saya ini berita baru, meskipun buat masyarakat sipil ini bukan hal yang mengagetkan terutama setelah revisi UU KPK," ucapnya, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Minggu (26/9/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pilpres 2024, Cawapres adalah Kunci

Pilpres 2024, Cawapres adalah Kunci

Nasional
KPK Panggil Hakim Agung Prim Haryadi dan Ketua Kamar Pidana MA

KPK Panggil Hakim Agung Prim Haryadi dan Ketua Kamar Pidana MA

Nasional
Dorong Anies Segera Umumkan Cawapres, Demokrat: Kita Tak Punya Banyak Waktu

Dorong Anies Segera Umumkan Cawapres, Demokrat: Kita Tak Punya Banyak Waktu

Nasional
Puji Ganjar Pemberani soal Politik Luar Negeri, PDI-P: Yang Lain Mikir Elektoral

Puji Ganjar Pemberani soal Politik Luar Negeri, PDI-P: Yang Lain Mikir Elektoral

Nasional
Sekjen PDI-P: Nama-nama Bakal Cawapres Ganjar Tak Dibahas dalam Rakernas

Sekjen PDI-P: Nama-nama Bakal Cawapres Ganjar Tak Dibahas dalam Rakernas

Nasional
Sindir Prabowo soal Proposal Perdamaian, PDI-P: Kalau Ganjar yang Ajukan, Tak Akan Ditolak

Sindir Prabowo soal Proposal Perdamaian, PDI-P: Kalau Ganjar yang Ajukan, Tak Akan Ditolak

Nasional
Dapat Banyak Dukungan dari Pemilih Jokowi, Prabowo Dinilai Sosok Capres Paling Direstui Presiden

Dapat Banyak Dukungan dari Pemilih Jokowi, Prabowo Dinilai Sosok Capres Paling Direstui Presiden

Nasional
Polemik Proposal Prabowo soal Perdamaian Ukraina-Rusia yang Berujung Dipanggil Jokowi

Polemik Proposal Prabowo soal Perdamaian Ukraina-Rusia yang Berujung Dipanggil Jokowi

Nasional
BNPT Berencana Tempatkan Perwakilan di 5 Negara

BNPT Berencana Tempatkan Perwakilan di 5 Negara

Nasional
Agenda Rakernas PDI-P Hari Kedua: Fokus Target Kursi Caleg

Agenda Rakernas PDI-P Hari Kedua: Fokus Target Kursi Caleg

Nasional
Puan Sebut AHY Kandidat Cawapres Ganjar, Demokrat: Kami Capresnya Anies

Puan Sebut AHY Kandidat Cawapres Ganjar, Demokrat: Kami Capresnya Anies

Nasional
Pengamat Nilai Turunnya Elektabilitas Anies karena Kerja Parpol Pendukung Belum Maksimal

Pengamat Nilai Turunnya Elektabilitas Anies karena Kerja Parpol Pendukung Belum Maksimal

Nasional
PDI-P Sindir Prabowo soal Proposal Perdamaian yang Ditolak Ukraina

PDI-P Sindir Prabowo soal Proposal Perdamaian yang Ditolak Ukraina

Nasional
Demokrat Setengah Hati Dukung Anies, Pengamat Sebut karena AHY Belum Ditunjuk Jadi Cawapres

Demokrat Setengah Hati Dukung Anies, Pengamat Sebut karena AHY Belum Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Hasto Klaim Elektoral Ganjar Alami Peningkatan Lampaui Bakal Calon Lain sejak Diumumkan Jadi Bacapres

Hasto Klaim Elektoral Ganjar Alami Peningkatan Lampaui Bakal Calon Lain sejak Diumumkan Jadi Bacapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com