Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Sebaran 86 Kasus Covid-19 Meninggal di Indonesia, Tertinggi di Papua dengan 10 Kasus

Kompas.com - 26/09/2021, 17:58 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 86 orang dalam 24 jam terakhir.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (26/9/2021) menunjukkan ada sebanyak 141.467 orang total orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 di seluruh Indonesia.

Adapun penambahan sebanyak 86 kasus pasien Covid-19 meninggal dunia tersebut tersebar di 25 provinsi.

Dari jumlah tersebut, Papua merupakan provinsi yang paling banyak kasus kematiannya dalam 24 jam, yaitu 10 orang.

Baca juga: Kabar Baik, Tak Ada Lagi Pasien Covid-19 di RS Rujukan Banjarmasin

Kemudian disusul oleh Jawa Timur sebanyak 8 orang, Sumatera Barat sebanyak 7 orang, Sumatera Utara 6 orang, dan Jawa Barat sebanyak 6 orang.

Berikut adalah sebaran kasus kematian baru dalam 24 jam terakhir:

1. Papua: 10 kasus

2. Jawa Timur: 8 kasus

3. Sumatera Barat: 7 kasus

4. Sumatera Utara: 6 kasus

5. Jawa Barat: 6 kasus

6. Aceh: 5 kasus

7. Bangka Belitung: 5 kasus

8. Bali: 4 kasus

9. Kalimantan Selatan: 4 kasus

10. Riau: 3 kasus

11. Jambi: 3 kasus

12. Sumatera Selatan: kasus

13. DKI Jakarta: 3 kasus

14. Jawa Tengah: 3 kasus

15. DI Yogyakarta: 3 kasus

16. Lampung: 2 kasus

17. Kalimantan Tengah: 2 kasus

18. Sulawesi Selatan: 2 kasus

19. Banten: 1 kasus

20. Nusa Tenggara Timur: 1 kasus

21. Kalimantan Barat: 1 kasus

22. Kalimantan Timur: 1 kasus

23. Kalimantan Utara: 1 kasus

24. Sulawesi Tengah: 1 kasus

25. Papua Barat: 1 kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com