Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Tak Boleh Lagi Bertumpu pada SDA, tapi SDM yang Kuasai Riset dan Inovasi

Kompas.com - 25/09/2021, 13:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, masa depan negara tidak boleh lagi bergantung kepada sumber daya alam (SDA).

Ke depannya, sumber daya manusia (SDM) yang menguasai iptek, riset dan inovasi harus menjadi tumpuan.

"Masa depan dan kemajuan kita tidak boleh lagi bertumpu pada SDA, tapi pada SDM yang menguasai IPTEK, riset dan inovasi,” kata Ma'ruf saat memberikan kuliah umum secara virtual kepada mahasiswa baru di Universitas Nahdatul Ulama Blitar, Sabtu (25/9/2021).

“Saya ingin berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia pada umumnya untuk tekun mengembangkan diri, menguasai teknologi terkini, " tegasnya.

Selain itu, mahasiswa juga diminta mengembangkan jiwa wirausaha dengan terus aktif belajar, berinovasi, kreatif, dan tidak hanya mengejar sertifikasi/ijazah saja.

Baca juga: Wapres: Program Pemerintah Saat ini Membangun SDM Unggul dan Kreatif

Ma'ruf kemudian mencontohkan perusahaan berbasis pendidikan digital Ruangguru sebagai inovasi anak bangsa, yang dilahirkan oleh kalangan milenial kreatif dan ‘melek’ teknologi untuk mengatasi persoalan di masyarakat.

Inovasi ini pun diakui dunia internasional.

“Ruangguru meraih tidak saja peningkatan nilai atau valuasi perusahaannya, tapi juga berbagai penghargaan internasional seperti SOLVE Challenge dari MIT (Massachusetts Institute of Technology),” ungkap Ma'ruf.

“Terakhir pada tahun 2021 Ruangguru berhasil masuk dalam kelompok 50 perusahaan paling inovatif di dunia, peringkat 25 untuk seluruh kategori dan peringkat 2 dalam kategori pendidikan oleh entitas pemeringkatan, Fast Company,” jelasnya.

Sebagai perbandingan, Ma'ruf lantas mencontohkan, perusahaan Apple yang berhasil mencapai valuasi sebesar USD2 triliun pada Agustus 2020 dengan mengandalkan inovasinya.

Sementara itu, perusahaan Saudi Aramco meraih angka tersebut pada akhir 2019 karena SDA berupa cadangan minyak bumi yang dikelolanya.

Baca juga: Wapres: Riset dan Inovasi Penting untuk Kemajuan Ekonomi Negara

“Dengan harga minyak yang mengalami penurunan, nilai Aramco juga menurun drastis. Sementara, Apple justru bertumbuh pesat sekalipun dunia mengalami krisis parah sebagai dampak dari pandemi Covid-19,” jelas Ma'ruf.

Sehingga untuk meningkatkan daya saing bangsa tersebut, Ma'ruf meminta lembaga-lembaga perguruan tinggi untuk terus membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf engatakan, riset dan inovasi merupakan hal penting dalam kemajuan ekonomi negara.

Hal lain yang juga ikut berperan penting adalah kewirausahaan.

Ma'ruf menjelaskan, negara-negara maju memiliki jumlah wirausaha dengan perbandingan minimal 10 persen dibandingkan populasi penduduknya.

Namun, data dari Entrepreneurship Global Index 2018 menunjukkan jumlah wirausaha Indonesia baru sebesar 3,1 persen saja dari total populasi penduduk, atau setara dengan 8,06 juta jiwa.

"Ini masih kalah bersaing dengan negara-negara tetangga di Malaysia (6 persen), Thailand (5 persen), dan Singapura (7 persen)," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com