Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tahun 9 Bulan "Di-lockdown" Puan, Megawati: Itu Namanya Anak Sayang Ibu

Kompas.com - 24/09/2021, 18:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengatakan, sudah selama satu 1 tahun sembilan bulan ia "di-lockdown" oleh anaknya sendiri, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Megawati mengatakan, tindakan Puan yang melarangnya berpergian merupakan bentuk kasih sayang seorang anak kepada ibunda.

"Mbak Puan itu, saya panggilnya Mbak Puan, sudah satu tahun sembilan bulan sebagai anak me-lockdown ibunya, tidak boleh keluar ke mana-mana. Itu namanya sayang, anak sayang ibu," kata Megawati dalam acara penyampaian penghargaan kepada atlet Paralimpiade Tokyo 2020, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Hasto Sebut Megawati Akan Berkontemplasi untuk Tentukan Calon Presiden

Megawati mengikuti acara tersebut secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Sementara, Puan nampak hadir langsung di lokasi acara, Kantor DPP PDI-P di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Saat memberikan sambutan, Puan pun sempat melontarkan candaan bahwa Megawati tampak seperti kelompok generasi milenial lantaran tampil kasual mengenakan jaket olahraga berwarna merah.

Sementara, kata Puan, dirinya justru mengenakan pakaian yang cukup resmi dalam acara bertemakan olahraga.

Baca juga: Beri Penghargaan ke Atlet Paralimpiade, Megawati: Jangan Ada Putus Asa

"Pas saya lihat, salah saya, saya malah rapi banget, resmi. Karena pikirnya acara resmi, lupa kalau ini acara olahraga. Baru sekali ini lho saya lihat ibu saya bajunya lebih casual dari anaknya," ujar Puan.

Puan menambahkan, selama ini dirinya juga kerap mengikuti acara-acara partai secara daring.

"Hari ini baru sekali ini setelah pandemi saya hadir di kantor ini karena ingin bertemu bapak ibu hadirin sekalian, khususnya atlet-atlet, pelatih, dan tentunya tim Paralimpiade Tokyo 2020," kata Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com