Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Bukan Tak Mungkin Kasus Covid-19 Kembali Meningkat di Kemudian Hari

Kompas.com - 24/09/2021, 06:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat.

Hal itu merujuk kepada pola kenaikan kasus setelah terjadi penurunan kasus Covid-19 pada periode sebelumnya.

"Jika mencermati pola tersebut, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 dapat kembali meningkat di kemudian hari. Sebagai dampak dari mobilitas yang meningkat saat ini," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/9/2021).

"Terlebih saat ini kegiatan sosial-ekonomi masyarakat sudah mulai dibuka secara bertahap. Dan kebijakan pembatasan pelonggaran mobilitas mungkin saja akan terus diterapkan," lanjutnya.

Oleh karenanya, pemerintah mengingatkan pada masa kondisi landai seperti inilah, semua pihak harus menahan diri agar Indonesia tidak menghadapi potensi lonjakan ketiga (third wave).

Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi Covid-19

Wiku menekankan, hal yang perlu diwaspadai adalah dengan melandainya kasus Covid-19 saat ini pasca-second wave (lonjakan kedua), mobilitas penduduk cenderung mengalami peningkatan.

Pasalnya, dari pengalaman penanganan selama pandemi, terjadinya kenaikan kasus sebagai dampak dari adanya periode libur panjang.

Dan kenaikan kasus disebabkan dari meningkatnya mobilitas masyarakat saat kasus melandai.

Hal ini terbukti dari beberapa periode libur panjang hari raya yaitu Idul Fitri tahun 2020, periode Natal dan Tahun Baru 2021 serta periode Idul Fitri tahun 2021.

"Kenaikan kasus terjadi mulai dari kenaikan yang tidak begitu signifikan hingga Indonesia mengalami lonjakan pertama (first wave) dan juga pada lonjakan kedua," ungkap Wiku.

"Tidak dapat terelakkan bahwa periode libur hari raya berdampak signifikan pada mobilitas penduduk dan aktivitas sosial-ekonomi," jelasnya.

Keterkaitannya karena masyarakat cenderung berkumpul, bertemu dengan keluarga dan bepergian pada periode tersebut.

Baca juga: Muncul Klaster Sekolah, Apa yang Harus Dilakukan Saat Terinfeksi Covid-19 di PTM?

Kegiatan kegiatan inilah yang berpotensi meningkatkan penularan Covid-19. Apalagi jika kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.

Lalu, secara grafik kasus terdapat jeda antara kenaikan mobilitas penduduk dengan kenaikan kasus. Pola tersebut menggambarkan mobilitas penduduk tinggi pada saat kasus belum meningkat.

Begitu kasus meningkat mobilitas langsung turun drastis karena kebijakan pembatasan yang diterapkan. Pola tersebut berulang ketika kasus mulai melandai mobilitas kembali meningkat.

Peningkatan paling tajam terjadi pada periode Libur Idul Fitri 2021 dan tidak lama kemudian Indonesia mengalami second wave dan barulah mobilitas perlahan kembali menurun.

Sehingga, meskipun saat ini pelonggaran mobilitas mulai diterapkan, namun dimohon kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berkegiatan sehari-hari.

"Dan hindari kerumunan semaksimal mungkin di dalam rangka mempertahankan pelandaian kasus Covid-19," tambah Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com