JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jika ada kasus positif Covid-19, sekolah harus segera ditutup.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi klaster penularan Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM).
"Jika ada kasus positif, maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan disinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Nama 6 Sekolah yang PTM Terbatasnya Sempat Ditutup Sementara karena Ditemukan Kasus Covid-19
Selain itu, pihak sekolah juga perlu melakukan evaluasi penerapan pembatasan.
Khususnya penerapan protokol kesehatan, seperti skrining kesehatan, pengaturan kapasitas siswa yang masuk sekolah dan disiplin menjaga jarak.
Dalam kesempatan tersebut, Wiku juga mengungkapkan, hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan klaster baru Covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
Angka ini berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) per 23 September 2021.
"Menurut data per 23 September, dari 47.033 sekolah yang disurvei hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan klaster kasus (Covid-19) selama PTM dilakukan," ujar Wiku.
Wiku menjelaskan, saat ini dashboard perkembangan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah per wilayah dapat diakses di laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar.
Dengan fitur ini pemerintah daerah dan masyarakat dapat memonitor angka kasus Covid-19 dan kejadian klaster penularan secara aktual.
Menurut Wiku, melihat kasus nasional yang cenderung terkendali patut diapresiasi seluruh elemen yang mendukung pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Tidak Ada Laporan Temuan Klaster Covid-19 dari PTM di Jakarta Pusat
"Baik pemerintah daerah setempat, tenaga pengajar, orangtua murid serta peserta didik yang telah bekerja sama sebaik mungkin menjalankan pedoman sehingga tak terjadi kenaikan kasus yang signifikan," jelasnya.
"Namun, kembali saya sampaikan bahwa sekecil apapun angka kasus yang ada jika tidak ditindaklanjuti dengan 3T yang tepat maka akan memperluas penularan," tegas Wiku.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.