Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menduga di Jabar, Polisi Dalami Lokasi Pembuatan Uang Palsu Dollar AS

Kompas.com - 23/09/2021, 17:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri mengamankan 16 tersangka pemalsuan uang dollar Amerika Serikat yang ada di wilayah Jabodetabek.

Wakil Direktur Tipideksus Kombes Whisnu Hermawan Februanto mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami lokasi dari pembuatan uang palsu tersebut.

“Diduga pembuatan uang palsu ini dibuat di wilayah Jawa Barat. Anggota masih mendalami terkait tempat dibuatnya uang asing palsu ini,” kata Whisnu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/9/201).

Baca juga: Sumarmi, Nenek Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000, Tidak Terlihat Berjualan

Whisnu mengatakan, pihaknya mengamankan 16 tersangka tersebut di wilayah Jakarta, Bogor, dan Tangerang.

Selain itu, ada sejumlah barang bukti lainnya yang turut diamankan, yakni 48 lak uang palsu dollar Amerika Serikat.

Menurutnya, jaringan pemalsu uang asing ini sudah melakukan kejahatannya selama setahun.

Ia menambahkan, motif pemalsuan uang asing tesebut adalah ekonomi dengan modus penipuan.

“Jadi seolah-olah dia bisa menggandakan uang, seolah-olah dia bisa juga membeli uangnya banyak, dilihatin saja untuk penipuan, jadi sasarannya di kota-kota besar,” imbuh dia.

Selain mengamankan 16 tersangka tersebut, Direktorat Tipideksus juga menangkap 4 tersangka pemalsuan uang rupiah dalam dua bulan terakhir ini.

Polisi mengamankan dua tersangka pemalsuan uang rupiah di Sukoharjo dan dua lainnya di Demak, Jawa Tengah.

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap 20 Tersangka Kasus Peredaran Uang Palsu

Lebih lanjut, tim dari Direktorat Tipideksus juga berhasil menemukan markas pembuatan uang palsu, baik yang ada di Sukoharjo dan Demak.

Pihaknya pun mengamankan sejumlah berbagai barang bukti mulai dari ratusan ribu lak uang rupiah palsu serta alat untuk membuat uang palsu tersebut.

“Rata-rata masih menggunakan komputer dan printer sehingga kalau dilihat secara kasat mata saja, uang palsu tersebut terihat pudar dan tidak cerah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com