Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Produksi Vaksin Merah Putih agar RI Tak Bergantung pada Impor

Kompas.com - 23/09/2021, 16:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, Indonesia tetap mengupayakan memproduksi vaksin Covid-19 dalam negeri.

Ia membenarkan bahwa upaya itu dalam rangka Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor.

"Betul dan memastikan masyarakat Indonesia bisa terlindungi kalau kita punya ya seperti India kan pada waktu mereka mengalami kasus yang tinggi dia menahan ekspornya," kata Nadia saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Seputar Vaksin Merah Putih yang Ditargetkan Akan Diproduksi 2022

Nadia menjelaskan, saat itu India menahan ekspor vaksin AstraZeneca karena terjadi peningkatan kasus Covid-19 di negaranya.

Hal tersebut, kata dia, menjadi kendala bagi Indonesia mendapatkan vaksin AstraZeneca pada April 2021.

"Itu yang kita terdampak di April. Karena seharusnya kita mendapatkan vaksin 15 juta, tapi ternyata hanya 4 atau 5 juta," ungkapnya.

Nadia mengatakan, berkaca hal tersebut, Indonesia perlu belajar dari India untuk memproduksi vaksin guna mengendalikan peningkatan kasus Covid-19.

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa penelitian vaksin Merah Putih masih berjalan. Penelitian itu, kata dia, tengah dikembangkan oleh 6 institusi dan sejumlah platform.

"Ya, itu sangat memang kita harapkan. Makanya vaksin Merah Putih ada 6 institusi yang mengembangkan dengan berbagai macam platform juga," ucapnya.

Lebih lanjut, Nadia menambahkan informasi bahwa organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 40 persen negara global dapat memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 tahun 2021.

"Tahun depan itu 70 persen targetnya dari WHO. Tentu dengan adanya peningkatan ini semakin banyak vaksin di luar yang bertambah," tutur dia.

"Tapi karena kebutuhan bertambah kan pasti kompetisinya juga jadi penting. Ini makanya, kalau vaksin merah putih ini sudah bisa kita gunakan di Juli (2022), pasti sangat membantu kita," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman memperkirakan vaksin Merah Putih sudah bisa diproduksi pada 2022.

Baca juga: Cerita Peneliti Asal ITB di Jepang yang Terlibat Penelitian Vaksin Merah Putih

Dengan demikian, vaksin besutan dalam negeri ini bisa disuntikkan kepada masyarakat sekitar Juli 2022.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) kepada jajaran Komisi VII DPR RI bersama dengan Kementerian Perindustrian, Rabu (15/9/2021).

"Hanya satu tujuannya adalah bagaimana kami bisa melakukan produksi massal vaksin Merah Putih untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 bagi masyarakat Indonesia mulai tahun depan. Kami perkirakan mulai semester kedua kami bisa berproduksi," kata Sudirman dalam rapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com