Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Klaim Dengar Aspirasi Masyarakat untuk Beri Afirmasi bagi Guru Honorer

Kompas.com - 23/09/2021, 13:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan, pihaknya mendengarkan aspirasi masyarakat yang meminta adanya afirmasi bagi guru honorer untuk menjadi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Nadiem menyatakan, Kemendikbud Ristek pun akan terus memperjuangkan afirmasi tersebut dalam panitia seleksi yang terdiri dari berbagai pihak.

"Kemendikbud Ristek saat ini mendegarkan aspirasi masyarakat yang sedang memperjuangkan afirmasi tambahan, baik untuk daerah-daerah yang kekurangan guru atau untuk yang usia di atas 50 tahun," kata Nadiem dalam rapat dengan Komisi X DPR, Kamis (23/9/2021).

"Kami di dalam pansel juga akan terus memperjuangkan dalam bentuk afirmasi," ujar Nadiem.

Baca juga: Nadiem: 100.000 Guru Honorer Segera Diangkat Jadi PPPK, Mohon Tepuk Tangannya...

Namun, Nadiem mengingatkan, pemberian afirmasi itu tidak bisa ditentukan sendiri oleh Kemendikbud Ristek karena harus diputuskan oleh panitia seleksi.

Nadiem pun menjelaskan bahwa pansel telah memberikan afirmasi berupa jumlah tambahan nilai 100 persen untuk peserta seleksi yang memiliki sertifikat pendidik.

Lalu, tambahan nilai 15 persen bagi peserta di atas 35 tahun, 10 persen bagi penyandang disabilitas, dan 10 persen bagi guru tenaga honorer kategori II.

Di sisi lain, kata Nadiem, pihaknya juga mempertimbangkan masukan dari pakar-pakar pendidikan mengenai pentingnya menjaga integritas dalam proses seleksi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Baca juga: Pengangkatan Guru Honorer yang Telah Mengabdi Puluhan Tahun Diusulkan Tanpa Tes

Oleh karena itu, pihaknya akan mencari titik seimbang antara mengapresiasi pengabdian guru-guru honorer serta menjaga kualitas pendidikan.

"Kami akan terus memperjuangkan dengan panselnas untuk bisa menangkap atau mengakomodasi aspirasi masyarakat tanpa mengorbankan integritas dari tes seleksi ini dan tanpa mengorbankan kualitas pendidikan anak-anak kita," kata Nadiem.

Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendorong Kemendikbud Ristek untuk memberikan afirmasi bagi peserta seleksi guru PPPK agar dapat lolos seleksi.

Baca juga: Ketua Komisi X Nilai Seleksi PPPK Guru Tak Ramah untuk Guru Honorer Senior

Sebab, Komisi X mendapat banyak keluhan dari peserta seleksi antara lain mengenai nilai ambang batas yang terlalu tinggi hingga kisi-kisi yang tidak sesuai dengan materi soal seleksi.

"Hal ini yang perlu didorong adalah perlu penambahan poin afirmasi guru honorer sehingga rentang nilai ambang batas dapat dicapai," kata Syaiful.

Menurut Syaiful, skema penambahan poin dapat dibuka dengan melihat beberapa aspek antara lain dengan mempertimbangkan prestasi guru honorer dan zonasi letak geografis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com