Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat WHO Ingatkan Indonesia Belum Keluar dari Bahaya Covid-19

Kompas.com - 23/09/2021, 06:58 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Indonesia bahwa penurunan kasus Covid-19 yang kini terjadi di Tanah Air, tidak serta merta membuat Indonesia telah keluar dari bahaya penularan virus corona.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, saat ini tercatat ada 4.198.678 kasus Covid-19. Jumlah tersebut bertambah 2.720 kasus bila dibandingkan sehari sebelumnya. 

Bila dibandingkan dengan penambahan kasus harian pada Juli 2021 lalu, memang terjadi penurunan kasus baru yang cukup drastis. Di sisi lain, angka kesembuhan harian dalam beberapa waktu terakhir juga selalu lebih tinggi dibandingkan angka kasus harian.

Kondisi itu yang kemudian membuat pemerintah mengevaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Tanah Air. Aktivitas masyarakat yang tadinya sempat dibatasi pun kini mulai dilonggarkan. 

"Kalau sekarang Indonesia dalam kondisi kasus yang turun harus diingat, orang yang sakit itu membutuhkan resources kemudian tetap masih ada, banyak orang yang meninggal, artinya sama sekali belum keluar dari bahaya dan belum selesai sebenarnya (dari pandemi Covid-19)," kata Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO Diah Saminarsih dalam diskusi secara virtual, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Berikan Harapan Pandemi Covid-19 Tertangani dengan Cepat, Adil dan Merata

Merujuk data Satgas, terdapat 140.954 kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga kemarin. Jumlah itu bertambah 149 orang bila dibandingkan dengan Selasa (21/9/2021).

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh mencapai 4.008.062 orang, setelah bertambah 5.356 orang yang dinyatakan sembuh.

Diah menambahkan, penurunan kasus Covid-19 yang cukup signifikan pada saat ini diharapkan dappat dimanfaatkan untuk memperbaiki pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan kelompok-kelompok yang diprioritaskan.

"Kalau kita lihat sekarang lansia saja belum dan nakes saja belum semua, maka berarti sebenarnya membutuhkan upaya-upaya khusus untuk mereka mau divaksin," ujarnya.

Ia menambahkan, bila lansia kesulitan untuk menjangkau lokasi pelayanan vaksinasi, pemerintah bisa menerapkan sistem jemput bola atau mendatangi rumah.

Pola yang sama, lanjut Diah, juga dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat rentan.

Baca juga: Kemenkes: Belum Ada Negara yang Aman dari Pandemi Covid-19

"Jadi saya kira ini saatnya memperbaiki mengurut lagi dari depan apa yang kemarin belum diperbaiki, fundamental equity-nya agar betul-betul tercapai," ucapnya.

Waspadai gelombang ketiga

Di sisi lain, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan kenaikan kasus Covid-19 berpeluang terjadi di Indonesia.

Apalagi, tak lama lagi Indonesia akan memasuki masa libur Natal dan tahun baru yang berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com