JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani memperingatkan agar tidak ada sekolah yang memaksakan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) jika belum memenuhi kriteria.
Puan menegaskan, keselamatan murid dan guru dari risiko penularan Covid-19 mesti menjadi prioritas.
"Keselamatan siswa, guru dan lingkungan sekolah adalah hal yang pertama dan utama. Jadi sekolah yang belum memenuhi syarat jangan mencuri start PTM karena hanya akan membahayakan keselamatan siswa," kata Puan dalam siaran pers, Rabu (29/2/2021).
Puan mengatakan, pembukaan sekolah untuk PTM mesti sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Surat Keterangan Bersama SKB Empat Menteri.
Sekolah juga mesti mengikuti pedoman dari SKB Empat Menteri dalam melaksanakan PTM, yakni soal pembatasan peserta, jam belajar, hingga penerapan protokol kesehatan.
"Kami memahami kondisi sekolah dan keinginan siswa yang ingin cepat kembali ke sekolah karena pembelajaran secara online tidak efektif dan menyebabkan cognitive learning loss, tapi perlu diingat, semua tetap harus memenuhi syarat sebelum digelar PTM," kata Puan.
Baca juga: Dorong PTM, Ketua DPR Tekankan Pentingnya Percepatan Vaksinasi Anak Usia Sekolah
Politikus PDI-P itu pun meminta pemerintah daerah untuk mengawasi ketat agar tidak ada lagi sekolah yang mengadakan PTM sebelum memenuhi syarat.
"PTM di sekolah harus melaksanakan masa transisi atau masa kebiasaan baru setelah mendapat asesmen dari instansi terkait dan dinyatakan siap. Jadi tidak bisa asal membuka sekolah,” kata Puan mengingatkan.
Diberitakan sebelumnya, 90 murid SMPN 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum sekolah tersebut menggelar PTM.
Baca juga: Kementerian PPPA Sebut Keluarga Miliki Peran Penting Persiapkan PTM Anak
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Joko Sumarno mengatakan, pihaknya akan mendalami penyebab terjadinya kasus tersebut.
"Pembelajaran tatap muka (PTM) kan sebenarnya juga belum berjalan, apa itu kucing-kucingan atau bagaimana ini yang masih akan kami cari tahu dari kepala sekolahnya,” kata Joko, Senin (20/9/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.