JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan, Indonesia terus menggunakan diplomasi sebagai langkah mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional di tahun 2022.
Terdapat empat hal yang menjadi fokus diplomasi perdamaian dan keamanan kawasan sebagai kontribusi Indonesia untuk dunia di tahun depan.
"Pertama, penguatan sentralitas dan kesatuan ASEAN, khususnya dalam menyikapi tantangan rivalitas yang semakin tajam," kata Mahendra dalam rapat kerja di Komisi I DPR, Rabu (22/9/2021).
Adapun Mahendra hadir mewakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berhalangan lantaran sedang bertugas di New York, Amerika Serikat.
Hal kedua, Kemenlu disebut Mahendra akan terus mendorong penyelesaian krisis politik di Myanmar melalui five-point consensus.
"Berikutnya, dukungan Indonesia bagi perjuangan kemerdekaan Palestina melalui proses perundingan multilateral yang kredibel sesuai dengan parameter internasional yang disepakati," kata dia.
Hal keempat yang dilakukan Indonesia adalah mendorong adanya pemerintahan Afghanistan yang inklusif sejak kedudukan kelompok Taliban.
Baca juga: Soal Evakuasi WNI dari Afghanistan, Jubir Kemenlu: Tidak Sederhana
Selain mendorong pemerintahan yang inklusif, Indonesia juga berharap tetap adanya penghormatan terhadap perempuan di Afghanistan.
"Kemudian, tidak dijadikannya Afghanistan sebagai tempat aktivitas kelompok teroris," tutur Mahendra.
Di sisi lain, Mahendra juga mengungkapkan fokus Kemenlu tahun 2022 adalah penguatan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Ia mengatakan, fokus perlindungan WNI di luar negeri juga masih berkutat pada persoalan pandemi Covid-19.
"Dan karena itu penanganan dampak Covid-19 terhadap WNI di luar negeri masih menjadi prioritas perlindungan di tahun 2022," ujar dia.
Baca juga: Kemenlu: Dugaan Kekerasan terhadap Diplomat Nigeria Tidak Terkait Hubungan Diplomatik
Mahendra mengatakan, pandemi Covid-19 juga membuat spektrum perlindungan Kemenlu terhadap WNI di luar negeri tidak hanya perkutat pada isu pekerja migran, anak buah kapal (ABK), atau hukuman mati.
Menurut dia, hal yang menjadi fokus tahun depan adalah bagaimana bahwa Negara harus selalu hadir bagi kehidupan seluruh WNI di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.