Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Anggaran yang Mubazir di Jakarta dan Keteladanan yang Hilang di Malang

Kompas.com - 22/09/2021, 06:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Tugu lain yang jadi perbincangan adalah tugu berbentuk sepeda di Kawasan Jenderal Sudirman. Sejak April 2021 lalu hingga sekarang juga tidak jelas kelanjutannya. Dengan anggaran mencapai Rp 800 juta, tugu itu dibangun Pemrov DKI untuk memotivasi pesepeda di Jakarta.

Nasib tugu sepeda yang digagas untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para seni rupa, semula ditargetkan rampung pada Mei 2021. Namun hingga kemarin (20 September 2021) masih juga mangkrak (Kompas.com, 20 September 2021).

Baca juga: Bantah Proyek Tugu Sepeda Mangkrak, Dishub DKI: Progres Sudah 90 Persen Lebih

Ada kesan, anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta terhambur sia-sia. Mubazir. Tidak hanya pembangunan berbagai tugu, kewajiban Pemprov DKI untuk membayar commitmen fee gelaran lomba balapan mobil formula listrik juga mengundang rasa kaget. (Kompas.com, 18/09/2021).

Anehnya, Pemprov DKI ditagih Rp 2,3 triliun untuk pembayaran commitment fee sementara Montreal, Kanada hanya dipatok Rp 18 miliar.

Roma, Italia, dan kota-kota di Amerika Serikat malah “gretongan” alias tidak dipungut biaya commitment fee sama sekali.

Andai Pemprov DKI tidak memenuhi pembayaran commitment fee, maka pengadilan arbitrase Singapore siap melumat Pemprov DKI karena tidak memenuhi komitmen kewajiban yang disepakati.

Baca juga: Menyoal Formula-E Rasa Pinjol

Wali Kota Malang langgar prokes

Berikutnya adalah cerita dari Malang. Ini sungguh tidak pantas untuk ditiru.

Rombongan pesepeda pejabat teras Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, di antaranya ada Wali Kota Malang Sutiaji, nekat menerobos Kawasan Wisata Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang, Minggu (19/09/2021).

Padahal, wilayah Kabupaten Malang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Artinya, semua tempat wisata termasuk Kawasan Pantai Kondang Merak yang diterobos rombongan Wali Kota Malang masih tertutup untuk umum tanpa terkecuali.

Meski sempat dihalau personel kepolisian, rombongan Wali Kota Malang tetap nekat masuk area pantai. Rombonganberada di area wisata selama satu jam. Video aksi penerobosan rombongan Walikota Malang yang gagal dihalau petugas sempat viral dan menjadi perbincangan di masyarakat (Kompas.com, 21 September 2021).

Baca juga: Rombongan Wali Kota Malang dan Pejabatnya Nekat Gowes ke Pantai yang Ditutup, Bupati Tak Beri Izin, Polisi Turun Tangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com