JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang ibu mertuanya, Sunarti Sri Hadiyah (Ibu Ageng) sebagai sosok yang memiliki darah pejuang dengan ikut mendampingi sang suami, Sarwo Edhie Wibowo, dalam perang gerilya.
Saat membacakan sambutan dalam prosesi pemakaman Ibu Ageng pada Selasa (21/9/2021) pagi, SBY bercerita bahwa Ibu Ageng telah terlibat aktif dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negara di usia sangat muda.
“Ibu Ageng, Ibu Sarwo Edhie Wibowo, juga memiliki darah pejuang. Sebagai istri, baru menikah, Ibu Ageng waktu itu mendampingi sang suami dalam perang gerilya, perang kemerdekaan," kata SBY dikutip dari keterangan tertulis, Selasa.
Baca juga: Mertua SBY, Ibu Ageng, Dimakamkan di Purworejo Selasa Besok
"Tentu tidak sebagai kombatan, tetapi melakukan sesuatu untuk melindungi sang suami dari pengejaran dan pencarian tentara kolonial,” kata SBY.
SBY mengatakan, semasa hidupnya Ibu Ageng juga pernah mengenyam pendidikan, pelatihan, dan penggemblengan sebagai sukarelawati untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI di tahun 1960-an.
Ia mengatakan, sebagai istri dari suami seorang prajurit, Ibu Ageng juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kondisi ekonomi yang terbatas, tetapi ia tidak menyerah dengan keadaan sambil mengasuh dan membesarkan tujuh putra-putrinya.
"Ibu Ageng telah menjadi contoh, menjadi role model, bagaimana seorang istri prajurit memiliki ketangguhan, ketegaran, dan semua sifat-sifat yang mulia,” ujar SBY.
Menurut SBY, nilai kehidupan yang diwariskan oleh Sarwo Edhie Wibowo dan Ibu Ageng telah memberi manfaat bagi keluarga karena banyak putra-putri mereka yang menjadi prajurit atau istri prajurit.
Baca juga: Anies Baswedan Melayat ke Rumah Duka Ibu Mertua SBY
"Contoh nyata bagaimana ketangguhan ketabahan Ibu Ageng menghadapi berbagai persoalan sebagai istri prajurit, keluarga prajurit, itu sangat-sangat berguna bagi keluarga besar yang memilih profesi di dunia keprajuritan,” kata ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui, Ibu Ageng meninggal dunia di Jakarta pada Senin (21/9/2021) sore pukul 17.45 WIB di usia 91 tahun.
Dikutip dari Tribunnews.com, jenazah Ibu Ageng dikebumikan di pemakaman keluarga di Ngupasan, Purworejo, Jawa Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.