Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Prof JE Sahetapy, Sosok Ilmuwan Hukum dan Pengkritik yang Tegas

Kompas.com - 21/09/2021, 14:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Mantan guru besar tamu di Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda, dan Universitas Katolik Leuven di Belgia ini pun terkenal dengan ucapannya bahwa birokrasi negara ibarat rumah sakit gila.

Baca juga: Guru Besar FK Unair Sampaikan Rekomendasi Penanganan Covid-19 ke Pemerintah

Birokrasi dipenuhi penyelenggara yang gila kuasa, pangkat, jabatan, serta korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mantan Ketua Asosiasi Kriminolog Indonesia ini tidak berlebihan dan mengada-ada.

Rentetan peristiwa penangkapan pejabat tinggi negara karena kasus korupsi atau kejahatan lain menjadi bukti bahwa birokrasi belum bersih, apalagi sembuh dari sakit akibat ”kanker ganas”.

Selain itu, almarhum juga dikenal sebagai sosok yang tanpa tedeng aling-aling alias pengkritik yang tegas dan tanpa kompromi.

Kehidupannya tetap sederhana dan bersahaja meski banyak orang menganggapnya sosok yang hebat.

Bapak tiga anak ini juga sempat berkiprah di Komisi Hukum Nasional (KHN) untuk mengawal agenda-agenda pembaruan hukum nasional.

Dia pun pernah terjun ke dunia politik untuk mengawal pembaruan hukum agar dapat diwujudkan sekaligus berperan mengawasi pemerintahan.

Baca juga: Mahasiswa UK Petra Olah Limbah Padat Jadi Barang Bernilai Tinggi

Saat terjun di politik, Sahetapy pernah menjadi anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Selain berkarya di bidang hukum dan politik, JE Sahetapy juga memberikan perhatian pada dunia pendidikan. Khususnya pendidikan tinggi.

Sahetapy mulai terlibat di Universitas Kristen (UK) Petra sejak 1963 dengan merintis pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Petra yang terpisah dari Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra.

Pemisahan itu bertujuan agar penyelenggaraan dan tata kelola pendidikan tinggi lebih baik.

Almarhum adalah penulis syair ”Himne UK Petra”.

Baca juga: Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri 9 PTN, Ada UI, Unair, IPB hingga UGM

Sahetapy adalah anggota pengurus YPTK Petra 1968-1970 dan 1979-1984. Jabatan Ketua Pengurus YPTK Petra diemban pada kurun 1986-2018.

Kemudian Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra pada 1962-1966, Rektor UK Petra 1966-1969, dan Pembantu Khusus Rektor UK Petra 1969-1986.

Rektor Universitas Kristen Petra, Djwantoro Harjito, menyatakan, sivitas kampus berduka dan merasa kehilangan amat besar.

Jelang ulang tahun ke-60, UK Petra kehilangan sosok yang pernah membesarkan dan memimpin kampus tersebut.

”Sangat kehilangan sosok yang berkontribusi besar dalam perjalanan UK Petra hingga saat ini,” ujar Djwantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com