Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Gerakan #ReformasiDikorupsi dan 7 Tuntutan yang Terabaikan...

Kompas.com - 20/09/2021, 17:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

Mahasiswa dan para pegiat antikorupsi juga menuntut Pimpinan KPK pilihan DPR dibatalkan karena dinilai tak berintegritas.

Pimpinan KPK yang dimaksud ialah Ketua KPK Firli Bahuri beserta keempat wakilnya yakni Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Alexander Marwata

Adapun Firli sebelum terpilih sebagai Ketua KPK pernah terlibat kasus etik saat menjabat Deputi Penidakan KPK.

Kala itu ia bertemu dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi. Tuan Guru bajang, pangglan arabnya, saat itu sedag diselidiki KPK terkait dugaan korupsi kepemilikan saham PT Newmount yang melibatkan Pemprov Nusa Tenggara Barat.

Tolak TNI-Polri menempati jabatan sipil

Mahasiswa dan pegiat HAM juga menuntut agar pemerintah tak lagi menempatkan jenderal aktif atau purnawirawan jenderal TNI-Polri di jabatan sipil.

Beberapa jabatan sipil yang diduduki perwira tnggi TNI-Polri ialah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang waktu dipimpin  Doni Monardo, Badan Urusan Logistik (Bulog) yang dipimpin Budi Waseso, dan KPK yang dipimpin Firli Bahuri.

Stop militerisme di Papua dan daerah lain

Penempatan aparat TNI-Polri di Papua juga diprotes oleh para mahasiswa dan pegiat HAM yang turun langsung ke jalan dalam aksi Reformasi Dikorupsi.

Mereka menilai tak jarang aparat TNI-Polri yang bertugas di Papua justru menganiaya warga Papua.

Hentikan pembakaran hutan di Indonesia

Dalam demonstrasi reformasi dikorupsi juga diserukan tuntutan penghentian pembakaran hutan.

Hal itu berawal dari kerap terjadinya kebakaran hutan di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan. 

Baca juga: #ReformasiDikorupsi hingga #MosiTidakPercaya yang Warnai Setahun Jokowi-Maruf...

Masyarakat sekitar yang tinggal dekat dengan area yang terbakar harus menanggung akibat dengan menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Tuntaskan pelangggaran HAM 

Kemudian, seruan agar pemerintah segera menuntaskan kasus HAM masa lalu juga disuarakan dalam tuntutan pada aksi Reformasi Dikorupsi.

Adapun salah satu janji kampanye Jokowi ialah menuntaskan kasus HAM masa lalu. Namun hingga kini kasus-kasus HAM masa lalu seperti peristiwa Semanggi dan pembunuhan Munir tak kunjung terselesaikan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com