JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mendukung langkah pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat vaksin global.
Menurut Puan, Indonesia akan memperoleh banyak manfaat dengan menjadi pusat vaksin global, termasuk trasnfer pengetahuan dan teknologi dari produsen vaksin besar.
“Langkah ini harus kita dukung demi pemerataan vaksin secara global dan juga transfer pengetahuan dan teknologi yang akan kita dapatkan,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/9/2021).
Politikus PDI-P itu mengatakan, transfer teknologi akan membantu negara berkembang memproduksi vaksin sendiri sebagai salah satu upaya percepatan produksi vaksin global.
Menurut Puan, hal tersebut sangat membantu Indonesia untuk mandiri dalam mewujudkan kemandirian vaksin.
Baca juga: Mengenal Vaksin Convidecia, Vaksin Sekali Suntik yang Dapat Izin BPOM
Pusat vaksin global di Indonesia, kata Puan, nantinya juga bisa terus mendorong anak bangsa untuk melakukan riset vaksin, seperti yang sudah dilakukan terhadap vaksin Merah Putih.
"Kita harus berdikari dalam vaksin. Ketika cita-cita ini sudah tercapai, dampaknya untuk perekonomian nasional juga akan terasa," ujar Puan.
Ia meyakini, World Health Organization akan memperhitungkan lobi Indonesia untuk menjadi pusat vaksin global.
"Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia juga punya legitimasi untuk memproduksi vaksin halal untuk dunia,” kata dia.
Puan juga mendorong agar pemerintah melakukan pendekatan dengan negara-negara produsen vaksin agar Indonesia mendapat dukungan untuk dpilih sebagai lokasi pusat vaksin global.
"Saya setuju strategi Menkes yang mengatakan Pemerintah akan memanfaatkan kepemimpinan Indonesia dalam kelompok G-20 mulai Desember nanti untuk mempromosikan keamanan kesehatan global dan mempersiapkan pandemi berikutnya setelah virus corona. Indonesia bisa jadikan momen tersebut untuk lobi-lobi," ujar Puan.
Baca juga: Dosis 1 Disuntik CoronaVac, Dosis 2 Vaksin Covid-19 Bio Farma, Apakah Sama?
Diketahui, Indonesia sedang dalam pembicaraan dengan WHO serta enam perusahaan obat untuk menjadi pusat vaksin global.
Kepada Reuters, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merinci strategi ambisius untuk pertama kalinya.
Dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Indonesia akan memulai inisiatif, dengan memprioritaskan pembelian vaksin Covid-19 dari perusahaan yang berbagi teknologi dan mendirikan fasilitas di Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan WHO untuk menjadi salah satu pusat manufaktur global untuk mRNA," ujarnya melansir Reuters pada Kamis (16/9/2021).
Budi mengaku telah melobi langsung Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam perjalanan awal bulan ini ke Eropa.
"WHO telah menunjuk Afrika Selatan sebagai lokasi pertama, dan saya mengatakan bahwa secara logis Indonesia harus menjadi yang kedua," ucap Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.