Pada awal Agustus, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan menjanjikan akan meningkatkan jumlah pemeriksaan testing Covid-19 hingga 300.000-400.000 tes per hari.
Peningkatan jumlah testing ini, kata Budi, akan diiringi dengan penambahan jumlah tracer atau pelacak kontak erat kasus Covid-19, salah satunya dengan melibatkan personel TNI-Polri.
"Tracer juga sudah libatkan TNI-Polri dan kita perbaiki sistem agar misi lebih mudah. Kami berharap dua minggu ke depan signifikan, dan semua sudah terintegrasi jadi satu," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Menkes: Lebih Baik Kasus Covid-19 Tinggi karena Testing Juga Tinggi
Namun, peningkatan jumlah testing terlihat hanya wacana yang disampaikan pemerintah.
Sebab, data memang memperlihatkan jumlah tertinggi pemeriksaan spesimen hanya mampu 294.470 sampel, yang terjadi pada 22 Juli 2021.
Pemerintah sebelumnya memperingatkan masyarakat untuk tidak euforia dengan tren menurunnya jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19.
Masyarakat diminta untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan tetap mengurangi mobilitas.
Di sisi lain, pemerintah tentu perlu diingatkan untuk tidak euforia dengan menurunnya kasus Covid-19 dengan tetap mengoptimalkan pemeriksaan spesimen.
Sebab, jumlah testing Covid-19 akan memperlihatkan bahwa tracing masih berjalan, sehingga menimbulkan kesiapan treatment saat terjadi lonjakan kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.