Tak hanya itu, AR adalah perumus Multazim bin Multazim (anak dari bapak) dalam pusat latihan teror JI yang dikenal dengan nama "Sasana".
Aswin menyatakan, AR merupakan konseptor utama dalam merancang masa persiapan teror, rekrutmen anggota baru, kebijakan-kebijakan JI pada masa darurat, hingga sanksi bagi anggota JI yang tidak disiplin.
Baca juga: Puluhan Tersangka Teroris Diamankan, 50 Orang Anggota JI dan 3 Lainnya JAD
AR juga cukup populer di media sosial. Berbagai video tausiahnya kerap beredar.
"Sebagian teroris yang ditangkap sering kali dikenal sebagai penceramah agama dalam lingkungannya. Namun, pada dasarnya mereka adalah jaringan teroris. Kita jangan sampai terkecoh," ujar Aswin.
Sederet catatan keterlibatan AR dalam pergerakan JI menjadi bukti bagi Densus 88 untuk menangkapnya.
Aswin mengatakan, Densus 88 selalu mencermati perilaku terduga teroris dan mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk menangkap mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.