Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Enggak Apa-apa Vaksinasi Pertama Dulu, tapi PTM Terbatas...

Kompas.com - 16/09/2021, 20:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat dilakukan apabila guru dan siswa telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Presiden menambahkan, kegiatan PTM dapat dilakukan di wilayah dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) Level 2 dan 3.

"Gurunya divaksinasi, anaknya divaksinasi. Enggak apa-apa vaksinasi pertama dulu enggak apa-apa. Silakan tetapi juga pembelajaran tatap muka terbatas, bisa 30 persen, bisa 50 persen,” kata Jokowi saat meninjau kegiatan vaksinasi bagi pelajar yang digelar di SMKN 1 Beringin, Kabupaten Deli Serdang sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/9/2021).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga sempat berdialog secara virtual dengan para pelajar di enam kabupaten/kota yang juga mengikuti vaksinasi Covid-19 pada Kamis.

Baca juga: UPDATE 16 September: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Capai 20,88 Persen dari Target

Kepala Negara menanyakan kepada para siswa perihal PTM yang mulai dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota.

Salah satu siswa dari SMAN 1 Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, Kalisa, mengaku senang telah divaksin sehingga bisa melakukan PTM.

“Sudah berapa minggu yang lalu atau berapa hari yang lalu (PTM)?” tanya Presiden.

“Sudah dua minggu Pak,” jawab Kalisa.

Siswa lain dari SMAN 1 Perbaungan, Fajar juga mengaku bersyukur sudah divaksin sehingga bisa melakukan PTM meskipun secara terbatas.

Sementara itu, salah satu siswa dari SMA Negeri 1 Tenggarong, Kalimantan Timur, Nerisa mengungkapkan keinginannya untuk bisa datang ke salah satu festival adat yaitu Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF).

Baca juga: Jokowi Tegur Kepala Daerah di Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Ia berharap, pandemi segera berakhir agar festival adat tersebut dapat kembali diselenggarakan di Tenggarong.

“Nah sedih benar Pak. Padahal saya tunggu awal datangnya upacara adat tu Pak,” ungkap Nerisa.

Terkait hal tersebut, Presiden mengatakan berbagai kegiatan seperti festival adat dapat diselenggarakan kembali apabila masyarakat telah mendapatkan suntikan vaksin.

Meski demikian, Jokowi mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, meskipun nantinya kegiatan festival maupun pertunjukan sudah bisa diselenggarakan.

“Kalau nanti pandemi sudah menurun, menurun, menurun silakan untuk diadakan kembali,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com