Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darwin Darmawan

Pendeta GKI, Mahasiswa doktoral ilmu politik Universitas Indonesia

Menambahkan Empati pada Demokrasi

Kompas.com - 15/09/2021, 21:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika dampak positif demokrasi dalam menghadirkan perdamaian dan peningkatan ekonomi belum teruji, tidak demikian dengan pemberantasan korupsi.

Menurut, Doorenspleet, demokrasi berkorelasi positif dengan pemberantasan korupsi. Semakin demokratis sebuah negara, semakin berkurang tingkat korupsinya.

Namun demikian, itu tidak terjadi pada negara yang masih dalam transisi dari rezim otoriter ke demokrasi. Di negara seperti ini, korupsi bisa bertambah luas karena desentralisasi.

Wajah demokrasi di tengah pandemi

Pandemi Covid-19 menyadarkan manusia kalau hidup tidak bisa sepenuhnya dikendalikan oleh institusi modern mana pun, termasuk negara demokrasi. The big other (meminjam istilah Zizek) atau lembaga negara yang mengatur kehidupan bersama tidak berdaya menghadapi pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 bahkan memperlihatkan rezim yang tidak demokratis seperti Cina lebih efektif menangani pandemi Covid-19 dibandingkan pemerintahan demokratis.

Ketika Cina melakukan lockdown terhadap 50 juta orang di Provinsi Wuhan, penularan Covid-19 berkurang. Pandemi pun bisa teratasi.

Hal tersebut tidak terjadi di Amerika. Sebagian masyarakatnya, atas nama kebebasan, menolak pembatasan yang diterapkan pemerintah.

Pandemi Covid 19 juga menyingkapkan kenyataan bahwa demokratis acapkali menghianati kepercayaan rakyat. Korupsi dana bansos yang dilakukan mantan Menteri Sosial sulit diterima nalar dan nurani.

Peristiwa tersebut menjelaskan mengapa Corrupton Perception Index (CPI) 2020 menempatkan Indonesia di posisi 102 dari 180 negara.

Dalam 10 tahun terakhir, CPI Indonesia hanya naik 5 poin. Jadi, walau pun demokratisasi sudah berlangsung sejak 1998, korupsi belum tereduksi.

Pandemi juga membuka selubung ketidakadilan ekonomi. Salah satu kesulitan pemerintah dalam memutus rantai penularan covid 19 adalah ketidakpatuhan masyarakat terhadap kebijakan PPKM.

Ketidakpatuhan tersebut bisa dipahami karena ada lebih dari 78 juta pekerja di sektor informal yang harus keluar mencari uang. Mereka tidak mungkin tinggal di rumah dalam jangka waktu lama tanpa bantuan dari pemerintah.

Solidaritas dalam demokrasi

Krisis karena pandemi Covid-19 bukan hanya mengoreksi asumsi tentang superioritas demokrasi tetapi juga memperlengkapi demokrasi dengan nilai solidaritas dan empati.

Briggs dkk (2020) meneliti cara pandang masyarakat Inggris di tengah krisis karena Covid-19. Hasil penelitian mereka menjelaskan kalau individualisme, kebebasan dan kapitalisme -yang menjadi prinsip demokrasi- mengalami dekonstruksi dalam diri responden yang diteliti ketika mereka melakukan pembatasan jarak sosial.

Berbarengan dengan itu, mereka menemukan kembali nilai berharga yang kurang diperhatikan mereka: solidaritas, kesederhanaan, empati antar sesama manusia.

Rasanya, solidaritas dan empati kepada yang lain adalah hal yang diabaikan dalam demokrasi Barat yang individualis.

Praktik demokrasi nir-solidaritas dan empati ini yang menyebabkan demokrasi belum berhasil menciptakan perdamaian, keadilan, dan mereduksi korupsi.

Jika kita percaya demokrasi adalah nilai yang layak diperjuangkan dan dihidupi, demokrasi perlu dilengkapi dengan dua nilai ini.

Andaikata keduanya dihidupi, betapa pun demokrasi tidak sempurna, ia dapat menghadirkan kebahagiaan bagi rakyat. Paling sedikit, pejabatnya tidak akan menjadi maling uang rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com