Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kesehatan Utama, tetapi Ekonomi Juga Penting

Kompas.com - 15/09/2021, 13:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah berupaya melakukan penanganan pandemi Covid-19 yang seimbang antara persoalan kesehatan dan ekonomi.

Oleh karena itu, meski sejumlah aturan pembatasan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai dilonggarkan, disiplin protokol kesehatan tetap diwajibkan.

"Pemerintah melakukan sejumlah uji coba dan membolehkan buka dengan aturan dan protokol yang ketat. Artinya, kesehatan adalah utama, namun ekonomi juga sangat penting," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2002, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Jokowi: PPKM Level 1-4 untuk Gas dan Rem Sesuai Kondisi Terkini

Menurut Jokowi, penerapan PPKM level 1-4 dimaksudkan agar upaya gas dan rem antara penanganan kesehatan dan ekonomi sesuai dengan kondisi terkini.

Pemerintah pada tahun 2020 mengalokasikan dana pemulihan sebesar Rp 695,2 triliun. Dana itu terealisasi sebesar Rp 579,8 triliun.

Sementara itu, pada tahun 2021, dana pemulihan ekonomi yang dianggarkan Rp 744,75 triliun dan hingga Juli 2021 telah terealisasi Rp 305,5 triliun.

"Dana tersebut dialokasi berimbang untuk kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional, untuk mendorong kegiatan ekonomi yang seimbang," ujar Jokowi.

Terkait persoalan kesehatan, Jokowi mengeklaim bahwa kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan.

Baca juga: Peringatan Jokowi di Hadapan Forum Rektor soal Ekstremisme Dinilai Masih Relevan

 

Indonesia bahkan tidak lagi masuk daftar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbesar.

Kasus Covid-19 sudah menurun tajam dari puncaknya sebesar 56.000 kasus pada 15 Juli 2021 menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021.

Persentase kasus Covid-19 harian di Indonesia saat ini mencapai 13,6 kasus per 1 juta penduduk, jauh di bawah negara-negara tetangga di ASEAN.

Tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) juga berangsur-angsur melandai.

Baca juga: Jokowi: RI Tak Masuk 10 Besar Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia

 

BOR nasional berada di angka 13,8 persen dan BOR Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet yang dulu sempat mencapai 92 persen kini sudah turun di angka 7 persen.

Pada 12 September 2021, angka positivity rate harian RI sebesar di 2,64 persen, lebih baik dari rata-rata dunia yang mencapai 8,34 persen.

Sementara itu, angka kesembuhan mencapai 94,03 persen, mengungguli rata-rata dunia sebesar 89,59 persen.

"Tetapi, kita harus selalu waspada, kita harus selalu disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai masker," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com