JAKARTA, KOMPAS.com – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengakui bahwa ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan agar Indonesia tidak kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto menegaskan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni terkait libur panjang, event atau acara besar, dan pengawasan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
“Jadi ketiga hal ini yang dalam satu atau dua bulan depan harus kita address ya, kita siapkan regulasinya dan memastikan masyarakat menyadari situasi ini sehingga mereka masih bisa bersabar lagi ya untuk mengendalikan diri untuk tidak atau masih mengurangi mobilitasnya,” kata Hery seperti dikutip dari Kompas.tv, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Satgas: Waspadai Kemungkinan Pandemi Covid-19 Gelombang Ketiga
Menurut Hery, menjelang akhir tahun nanti akan ada sejumlah tanggal merah, salah satunya libur panjang akhir tahun Natal dan tahun baru.
Kemudian, ada pelaksanaan event keolahragaan seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada bulan Oktober dan World Superbike (WSBK) bulan November di Lombok NTB.
Ia menilai, perlu dilakukan pengaturan mobilitas dan pengunjung dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
“Ini yang bener-bener kita hrs atur dan kita atur juga penontonnya,” ucap Hery.
Selain itu, Hery menyorot soal cakupan vaksinasi untuk lansia yang saat ini masih cukup rendah.
Menurut dia, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri dalam rangka mencegah terulangnya lonjakan kasus.
Terakhir, ia menekankan perlunya pengawasan ketat dan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM di sekolah.
Sebab, apabila melihat pengalaman negara lain sempat terjadi kenaikan kasus yang signifikan.
Ia mencontohkan negara Skotlandia yang kasusnya sempat meningkat setelah digelar pembelajaran tatap muka di negara tersebut.
“Yang tidak kalah penting, kita harus melakukan monitoring yang ketat dan evaluasi yang lebih keatat lagi terkait dengan pembelajaran tatap muka di sekolah,” kata dia.
Tak lupa, Hery mengajak semua masyarakat berpartisipasi dan disiplin protokol kesehatan.
Sebab, ia menyebut, masyarakat merupakan kunci dari kesuksesan adaptasi kebiasaan baru, terlebih saat aktivitas sosial dan ekonomi sudah mulai dibuka.
“Jadi kalau hanya pemerintah saja tidak akan bisa maksimal,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.