Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Vaksinasi untuk Capai "Herd Immunity"

Kompas.com - 15/09/2021, 07:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Dengan demikian, apabila Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki akses vaksin luar biasa dibanding negara lain merupakan kelebihan yang dimiliki berkat upaya bersama berbagai pihak.

Baca juga: Satgas Minta Warga Sabar soal Penyuntikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Kendati sudah memiliki vaksin yang banyak dibanding negara lain, jumlah tersebut tetap belum cukup untuk kepentingan Indonesia.

"Maka, kita harus pastikan vaksin yang kita miliki bisa didistribusikan dengan baik di seluruh Indonesia karena kapasitas setiap daerah berbeda-beda," ucap dia.

Rencana pandemi jadi endemi

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tengah mengupayakan penyebaran Covid-19 di Tanah Air hanya terjadi di tempat tertentu dan musiman.

Hal tersebut menyusul Covid-19 yang diprediksi tidak bisa tuntas dalam waktu singkat dan tidak mungkin berhenti begitu saja.

Atas dasar itu pula, pemerintah saat ini sedang menyiapkan skenario mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Salah satu syarat agar status endemi tersebut bisa tercapai adalah dengan menggencarkan vaksinasi agar terbentuk herd immunity.

"Endemi ini, kami ingin berupaya menyekat Covid-19, membatasi kemungkinan terjadi perubahan perilaku (masyarakat), penyebarannya dan fenomena-fenomena status kesehatan yang diakibatkan Covid-19," kata Muhadjir.

"Pada akhirnya nanti kami upayakan penyebaran Covid-19 sifatnya sporadis, spasial, dan musiman. Mungkin ada saatnya musim Covid, terjadi di suatu tempat, terjadi di wilayah ruang terbatas, tidak nasional. Itulah endemi," ujar Muhadjir Effendy.

Baca juga: Satgas Minta Swasta Berperan dalam Percepat Perubahan Status Pandemi Jadi Endemi Covid-19

Dalam status endemi tersebut, kata Muhadjir, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV2 itu akan diperlakukan sebagai infeksi biasa seperti penyakit infeksi lainnya.

Namun, untuk menuju ke sana, perubahan perilaku masyarakat pun menjadi kunci.

Sebab, tanpa adanya perubahan perilaku masyarakat, kata dia, endemi pun perjalanannya akan menjadi panjang.

Adapun perubahan perilaku masyarakat yang dimaksud adalah bahwa mereka harus sudah mulai menganggap protokol kesehatan bukan lagi kewajiban tapi suatu hal yang melekat pada setiap individu.

"Terutama masker, sudah bukan lagi kewajiban tapi suatu embeded (melekat) dalam perilaku sehari-hari. Orang bermasker dilihat bukan suatu yang aneh tapi biasa," kata dia.

Ini termasuk tata cara menggunakan dan kapan seseorang harus memakai masker sudah bukan lagu harus disosialisasikan atau dipaksakan, tetapi harus berasal dari kesadaran masing-masing.

"Kalau itu terjadi, maka masyarakat sudah siap memasuki masa endemi sehingga di situlah ketika ada Covid terjadi, tidak perlu seluruh media buat headline tapi peristiwa biasa, sama ketika DBD di suatu tempat, bukan menggemparkan. Inilah arah kita menuju endemi," ucap Muhadjir.

Baca juga: Apa yang Berubah dalam Hidup Kita jika Covid-19 Jadi Endemi?

Ia pun optimistis Indonesia mampu menuju ke status endemi tersebut dengan catatan bahwa dukungan terhadap upaya menuju ke sana terpenuhi, terutama dari komponen-komponen strategis, termasuk swasta untuk mengawal dan menggiring menuju ke arah endemi yang dimaksud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com