Saat ini, pemerintah kembali memperpanjang PPKM level 2-4 di wilayah Jawa-Bali untuk menekan penyebaran Covid-19 hingga 20 September 2021.
Vaksinasi turunkan kasus Covid-19
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan di Tanah Air berkontribusi terhadap penurunan kasus.
Wiku mengatakan, pencapaian vaksinasi Indonesia sudah cukup lumayan dibandingkan negara lain sejak dilakukan pada Januari 2021.
"Ini (vaksinasi) pasti berkrontribusi terhadap penurunan kasus yang sekarang terjadi di Indonesia," ujar Wiku di acara webinar 83 tahun Sinar Mas bertajuk "Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit", Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Sempat Ada Kendala Anggaran, Pemkab Bekasi Pastikan Vaksinasi Covid-19 Tetap Gratis
Wiku mengatakan, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M berupa menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjauhi kerumunan juga berkontribusi terhadap penurunan kasus. Demikian juga tracing, test, dan treatment (3T) yang masif.
Sebab, kata dia, vaksinasi Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri tanpa diiringi dengan 3M dan 3T. Ketiganya menjadi tameng utama dalam pengendalian Covid-19.
Khusus vaksinasi, kata dia, saat ini sudah terdapat 73,8 juta orang yang sudah menerima dosis pertama, sedangkan 42,3 juta orang sudah menerima dosis kedua.
"Vaksinnya ini diharapkan untuk dosis 1 dan 2 bisa menimbulkan imunitas individual yang baik. Kalau itu tercapai dan jumlah orang yang tervaksinasi sampai dosis kedua, maka timbullah herd immunity," kata dia.
"Tapi, dengan adanya vaksinasi dosis kesatu saja sudah meningkatkan imunitas, tapi belum cukup untuk bisa memproteksi seseorang sehingga perlu dosis kedua," kata Wiku.
Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 kembali ke angka ribuan setelah sebelumnya pernah mencapai puluhan ribu kasus dalam sehari.
Selain vaksinasi, kebijakan PPKM yang terus diperpanjang juga turut berkontribusi terhadap penurunan kasus Covid-19 tersebut.
Soal booster
Di samping itu, Wiku juga meminta masyarakat bersabar terkait penyuntikan dosis ketiga vaksin Covid-19.
Wiku mengatakan, vaksin yang bersifat booster tersebut belum bisa diberikan kepada masyarakat umum di Tanah Air dalam waktu dekat. Bahkan, tahun depan pun belum bisa dipastikan.
Hal tersebut terkait dengan masih banyaknya negara di dunia yang belum mendapatkan akses vaksin Covid-19.
"Belum (bisa dapat booster vaksin Covid-19). Jadi mohon harap bersabar, ada urutan prioritas dan banyak negara yang harus diselamatkan," kata Wiku.
Baca juga: Pemerintah Rencanakan Vaksin Booster Berbayar Tahun Depan, Beli Vaksin seperti Beli Obat
Wiku mengatakan, hingga saat ini ada 130 negara di dunia yang belum mempunyai akses terhadap vaksin.
Selain itu, negara-negara produsen vaksin juga masih mengejar untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia.
Meskipun, kata dia, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki cukup banyak akses vaksin Covid-19 tersebut sehingga sudah mulai memberikan booster tersebut kepada tenaga kesehatan.
"Kita sudah mulai memberikan booster ketiga kepada tenaga kesehatan, itu pun sudah diprotes WHO," kata Wiku.