Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Rumitnya Masalah Stunting, dari Kesehatan hingga Sosial Budaya

Kompas.com - 13/09/2021, 17:28 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Modul tersebut juga mendorong keluarga memberikan stimulasi pada anak, memotivasi keluarga memanfaatkan bansos untuk pemenuhan gizi bagi anak dan ibu hamil, mendorong perilaku hidup bersih dan sehat, serta mendorong keluarga melihat potensi diri sehingga dapat mencegah stunting.

Modul itu mengusung konsep pemberdayaan komunitas dan keluarga, dengan harapan pencegahan stunting dapat dilakukan mulai dari level keluarga sampai level masyarakat.

“Jika melihat keseluruhan isi, modul ini didesain secara apik dengan berusaha menjawab kondisi sosial budaya yang beragam, serta dikemas secara praktis,” ujar Mujiastuti.

Baca juga: Mendagri: Prevalensi Stunting Tahun 2019 Capai 27,7 Persen

Dengan begitu, modul tersebut akan memudahkan para SDM Kesos untuk menyampaikan pesan kepada keluarga prasejahtera secara sederhana dan mudah dipahami.

Pada 2021, Kemensos menggelar pelatihan modul ini secara serentak di seluruh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran daring kepada Pendamping PKH sebagai sasaran utama.

Kemensos menargetkan 14.399 pendamping PKH sudah mendapatkan pelatihan pada 2021. Saat ini, peserta yang sudah mendapatkan pelatihan sudah mencapai 8,000 orang.

SDM Kesos juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengikuti pelatihan, seperti berjuang naik turun gunung untuk mencari sinyal internet agar dapat mengikuti pembelajaran.

Namun, di luar itu semua, SDM Kesos merasakan manfaat yang luar biasa setelah mendapatkan materi pelatihan ini.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Serius Alokasikan Anggaran Tangani Stunting

Salah satu peserta asal Tojo Una-Una, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jokoswito mengaku, materi-materi pelatihan kali ini memiliki manfaat yang luar biasa.

“Bukan hanya bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tapi juga sangat bermanfaat bagi SDM PKH yang sudah berkeluarga, dan bagi SDM PKH yang belum berkeluarga,” sebutnya.

Dia menyebut, materi-materi di pelatihan kali ini akan sangat bermanfaat saat mayarakat hendak membangun rumah tangga dari awal.

Ke depan, Kemensos menargetkan pelatihan bagi seluruh SDM Kesos secara bertahap, khususnya para pendamping PKH di seluruh Indonesia berjumlah sekitar 37.000 orang.

Setelah mendapatkan pelatihan ini, peserta akan memberikan informasi yang telah didapat kepada KPM dampingan para SDM Kesos melalui pertemuan bulanan, seperti Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) yang diadakan rutin bagi KPM PKH.

Baca juga: Dampak Pandemi, Kemenkeu: Anak Usia 0-2 Tahun Berpotensi Tinggi Kena Stunting

Upaya itu diharapkan dapat menjadi salah satu cara mendorong penurunan angka stunting di Indonesia. (Mujiastuti/Kemensos)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com