Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Daerah Level 4 Jangan Gelar Sekolah Tatap Muka, Hanya Level 2-3

Kompas.com - 13/09/2021, 13:14 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, sekolah yang tenaga pendidik dan siswanya sudah divaksinasi Covid-19 boleh menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.

Namun demikian, ia mengingatkan, sekolah tatap muka baru boleh dilakukan untuk daerah yang berada di status level 2 atau 3 PPKM.

"Yang paling penting sudah berada di level 3 atau level 2. Kalau masih di level 4 memang agak direm dulu. Jangan pembelajaran tatap muka terlebih dulu," kata Jokowi saat berbincang melalui konferensi video dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Gowa, Sulawesi Selatan, ketika memantau vaksinasi untuk pelajar, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Menko PMK: Pembelajaran Tatap Muka Berjalan Berbarengan dengan Vaksinasi

Hal serupa juga Jokowi sampaikan saat memantau vaksinasi melalui konferensi video dengan tenaga pendidik dan siswa-siswi SMA Negeri 2 Pulau Punjung, Sumatera Barat.

Dalam kesempatan itu, seorang siswi menyampaikan kerinduannya belajar tatap muka bersama teman-teman.

Jokowi pun memastikan bahwa sekolah tatap muka bisa segera digelar setelah guru dan siswa divaksin.

"Iya nanti semuanya setelah divaksin langsung bisa pembelajaran tatap muka asal sudah tidak berada di level 4," ujar dia. 

Baca juga: Jokowi: 58.000 Pelajar di 11 Provinsi Divaksinasi Covid-19 Hari ini

Dalam konferensi video itu, presiden juga berbincang dengan para kepala daerah. Jokowi menanyakan perihal ketersediaan vaksin di wilayah-wilayah tersebut.

Ia ingin stok vaksin di daerah segera disuntikkan ke warga dan tidak terlalu lama disimpan.

"Pak Bupati kalau ada stok vaksin segera habiskan, segera suntikkan. Habis minta lagi ke Menteri Kesehatan. Kalau Menteri Kesehatan nggak kirim-kirim (vaksin), telepon ke saya," kata Jokowi kepada Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

"Siap, Bapak Presiden. Siap," jawab bupati.

"Dan kalau sudah divaksin segerakan pembelajaran tatap muka, terutama yang SMA, SMK, SMP," kata Jokowi lagi.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai digelar sejak 13 Januari 2021. Pada awalnya, vaksinasi baru menyasar tenaga kesehatan dan petugas pelayan publik.

Namun kemudian, sasaran vaksinasi diperluas hingga ke lansia, pelajar, juga masyarakat umum.

Pemerintah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yakni sebanyak 208.265.720 orang.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Pelajar di SMAN 1 Kartasura

Presiden Jokowi pun telah menargetkan angka vaksinasi mampu mencapai lebih dari 2 juta suntikan per hari. Ia ingin 70 persen penduduk Tanah Air sudah divaksin pada akhir tahun ini.

"Kita harapkan di akhir tahun nanti lebih dari 70 persen masyarakat sudah divaksinasi," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (10/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com