JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyampaikan, naik turunnya kekayaan pejabat negara salah satunya disebabkan latar belakang pejabat tersebut.
Sebagian dari para pejabat, menurut Pahala, memiliki latar belakang pengusah, sehingga laporan harta kekayaan itu bisa mengalami kenaikan dan penurunan.
“Kalau yang background-nya pengusaha sih biasa naik turun, (karena ada pejabat yang berlatar belakang) pengusaha ya,” ujar Pahala kepada Kompas.com, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Ironi Masa Pandemi, Kekayaan Pejabat Naik di Tengah Bertambahnya Penduduk Miskin
Sejumlah pejabat negara mengalami kenaikan jumlah harta kekayaan selama pandemi Covid-19 berdasarkan catatan KPK.
Jumlah itu diketahui berdasarkan data yang diakses Kompas.com dalam situs web elhkpn.kpk.go.id milik KPK.
KPK mengungkapkan bahwa ada 58 persen menteri di Kabinet Indonesia Maju yang kekayaannya bertambah lebih dari Rp 1 miliar.
Sementara itu, 26 persen menteri kekayaannya bertambah kurang dari Rp 1 miliar dan hanya 3 persen pembatu presiden Joko Widodo itu yang melaporkan kekayaannya turun.
Baca juga: KPK Ungkap 70,3 Persen Pejabat Bertambah Kaya Selama Pandemi
Berdasarkan data yang sama, ada lima menteri hartanya naik signifikan selama pandemi.
Mereka yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.