JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, selama pandemi Covid-19 sektor pertanian menjadi andalan pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Ma'ruf, hal tersebut tidak terlepas dari kerja keras dan sinergi para insan pertanian, komitmen kuat pemerintah daerah, serta upaya integrasi dan kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menggerakkan roda pembangunan pertanian nasional.
"Atas dasar sinergi antara pemerintah pusat dan daerah itu, performa sektor pertanian selama pandemi telah menjadi andalan dalam proses pemulihan ekonomi nasional," ujar Ma'ruf di acara Penganugerahan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 yang digelar di Istana Wakil Presiden, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Wapres: Pemerintah Dituntut Beradaptasi dan Berinovasi dalam Kebijakan Sektor Pertanian
Ma'ruf menilai, roda pembangunan pertanian nasional tak akan bisa digerakkan tanpa adanya kerja bersama tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah pusat pun memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten yang telah berkontribusi dan berprestasi dalam meningkatkan produksi pangan.
Ini termasuk dalam hal ekspor pertanian yang meningkatkan kesejahteran petani.
"Tantangan yang dihadapi negara kita dan negara-negara lainnya tidak mudah. Tak hanya krisis kesehatan, pandemi Covid-19 juga telah berdampak pada krisis ekonomi global," kata dia.
Baca juga: Wapres: Ekspor Pertanian Meningkat 40,29 Persen Dibanding 2020
Ma'ruf mengatakan, sudah sepatutnya Indonesia bersyukur di tengah masa krisis itu karena sektor pertanian mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2020, sektor pertanian mampu tumbuh 1,75 persen di tengah sektor lain yang terkontraksi.
Padahal, kata dia, tantangan yang dihadapi sektor pertanian sendiri pun tidak mudah.
Bahkan sejak awal pandemi, Food and Agriculture Organization (FAO) memberikan peringatan bahwa pandemi berpotensi mengakibatkan terjadinya krisis pangan global.
"Pandemi dikhawatirkan akan berimplikasi pada kebijakan pangan masing-masing negara dan menurunkan kemampuan produksi mereka," ucap Ma'ruf.
Baca juga: Jokowi: Kita Menghadapi Tren Pertanian 4.0, Inovasi Sangat Penting
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.