JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4 di Jawa-Bali berakhir Senin (13/9/2021) hari ini setelah berlangsung selama tujuh hari terhitung sejak 7 September 2021.
Pada periode PPKM ini, pemerintah melakukan pelonggaran di berbagai sektor kegiatan, misalnya, waktu makan atau dine in di mal diperpanjang menjadi 60 menit dengan pembatasan pengunjung menjadi 50 persen.
Kemudian, dilakukan uji coba pembukaan 20 tempat wisata di kota kategori level 3 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi platform PeduliLindungi.
Baca juga: Langgar PPKM, Tempat Karaoke dan Restoran Disegel Polisi, Pengunjung Positif Narkoba Diamankan
Berbagai pelonggaran dilakukan lantaran pemerintah menilai situasi Covid-19 sudah menunjukkan perbaikan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perbaikan situasi pandemi ditandai dengan berkurangnya kabupaten/kota yang berstatus level 4 dalam pelaksanaan PPKM.
"Pada 5 September 2021 hanya 11 kota di Jawa-Bali yang ada pada level 4, dari sebelumnya berjumlah 25 kabupaten/kota," kata Luhut dalam konferensi pers Senin (6/9/2021) malam.
Tak hanya itu, peningkatan yang signifikan juga terjadi pada daerah berstatus level 2. Jumlah kabupaten/kota berstatus level 2 meningkat dari sebelumnya 27 menjadi 43 kabupaten/kota.
Selain itu, Luhut mengatakan, indikator-indikator lain seperti penambahan kasus Covid-19, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan jumlah kematian di Jawa-Bali juga terus mengalami perbaikan.
Baca juga: Syarat Naik Kereta dan Pesawat Saat PPKM 7-13 September 2021
Meski demikian, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak euforia berlebihan merespons penurunan situasi pandemi virus corona di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa Covid-19 tak mungkin hilang sepenuhnya.
"Kita semuanya bersama-sama harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat bahwa yang namanya Covid ini tidak mungkin hilang secara total," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin malam.
"Yang bisa kita adalah mengendalikan, ini penting. Statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan," ucap dia.
Presiden mengingatkan bahwa varian Delta masih tetap mengintai siapa pun yang lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Jokowi: Kita Harus Siapkan Transisi dari Pandemi ke Endemi
Jokowi juga meminta seluruh pihak waspada terhadap potensi penularan varian baru virus Corona Mu atau B.1.621. Ia tidak ingin varian tersebut kembali menyebabkan lonjakan kasus corona di Indonesia.
"Begitu lengah, (Covid-19) bisa naik lagi," kata dia.
Situasi Covid-19 terkini
Meski situasi diklaim membaik, penularan virus corona sejatinya masih terjadi di Indonesia.
Pasien Covid-19 bertambah ribuan orang tiap harinya.
Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan 3.779 kasus baru Covid-19 pada Minggu (12/9/2021).
Dengan penambahan itu, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air total mencapai 4.167.511, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Baca juga: UPDATE 12 September: Tambah 3.779, Kini Ada 4.167.511 Kasus Covid-19 di Indonesia
Berdasarkan data, penambahan kasus baru tersebar di 34 provinsi. Penambahan tertinggi ada di Jawa Barat sebanyak 567 kasus.
Kemudian, Jawa Timur dengan 367 kasus, DKI Jakarta dengan 306 kasus, lalu Sumatera Utara bertambah 281 kasus dan Jawa Tengah bertambah 168 kasus.
Adapun jumlah kasus aktif tercatat ada 109.869 kasus. Kasus aktif adalah pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, baik di rumah sakt, isolasi mandiri maupun di isolasi terpusat.
Kemudian, berdasarkan data yang sama, ada penambahan 9.401 kasus sembuh Covid-19, sehingga total kasus sembuh kini 3.918.753.
Sementara itu, kasus kematian bertambah 188 orang, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 138.889 jiwa.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini 43 Daerah di Jawa-Bali yang Berstatus Level 2
Dengan situasi tersebut, akankah PPKM Level 2-4 di Jawa-Bali kembali diperpanjang? Atau pemerintah bakal menambah pelonggar berbagai sektor kegiatan?
Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, menyarankan pemerintah kembali memperpanjang PPKM di Jawa-Bali dan daerah lainnya sebagai upaya pengendalian pandemi Covid-19.
Dicky mengatakan, PPKM dengan status level daerah dibutuhkan agar aktivitas masyarakat menjadi terukur dan bertahap sehingga tidak berdampak pada perburukan pandemi Covid-19.
"Masyarakat banyak bertanya kapan PPKM akan berakhir, ya selama pandemi ini ada, sebetulnya PPKM itu akan ada, dan WHO di setiap pandemi ya begitu juga ada gradasi sampai dicabut nanti status pandemi," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.