Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Indonesia 4.163.732 Kasus, Masyarakat Diminta Tak Lengah

Kompas.com - 12/09/2021, 07:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia diingatkan untuk tidak lengah terhadap Covid-19.

Pasalnya, penyakit yang mudah menular itu masih mengancam dan sulit diberantas.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Indonesia jangan sampai kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 seperti sejumlah negara tetangga.

Dante meminta masyarakat tidak lelah dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Meski jumlah kasus aktif dan angka kematian menurun, sementara di sisi lain vaksinasi sedang berjalan dengan sangat baik, kami tetap mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar Dante dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (11/9/2021).

Baca juga: Wamenkes: Tetap Patuhi Prokes, Jangan Sampai Lonjakan Kasus Covid-19 Kembali Terjadi

"Jangan sampai lonjakan kasus kembali terjadi. Negara-negara tetangga kita seperti Malaysia, India, Singapura sudah kembali mengalami lonjakan kasus karena pelanggaran protokol kesehatan," lanjutnya.

Menurut Dante, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini masih berlangsung bertujuan menghindarkan Indonesia kembali alami lonjakan kasus Covid-19.

Untuk itu Dante mengajak semua pihak mematuhi aturan yang sudah dibuat pemerintah terkait PPKM.

"Karena untuk kebaikan kita bersama. Selain mematuhi protokol kesehatan, jangan lupa mengikuti program vaksinasi nasional," katanya.

Dante meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin Covid-19.Sebab vaksin yang paling baik adalah yang saat ini telah tersedia.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Turun 92 Persen dari Puncak Lonjakan 15 Juli 2021

Menurut Dante, jika masyarakat menunda menjalani vaksinasi Covid-19 bisa berpotensi terpapar virus corona.

"Dan dampaknya akan lebih parah. Puluhan ribu anak akan kehilangan orangtua mereka, karena Covid-19. Orangtua yang tak mau divaksinasi itu berarti tidak sayang dengan anaknya," tegasnya.

Lebih lanjut, Dante mengimbau agar pemerintah daerah mencari terobosan-terobosan baru agar mendorong percepatan vaksinasi lansia dan masyarakat yang memiliki pernyakit penyerta atau penyakit rentan.

Sebab saat ini kumlah lansia yang sudah divaksinasi masih jauh tertinggal dari kelompok masyarakat lain.

Update Kasus Covid-19

Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus muncul meski jumlahnya kini berkisar di angka ribuan.

Dari data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Sabtu (11/9/2021), penambahan kasus Covid-19 terjadi sebanyak 5.001 orang.

Jumlah tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.163.732 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Baca juga: MUI Harap Kesadaran Masyarakat untuk Vaksinasi Covid-19 Dibarengi Edukasi, Bukan karena Lonjakan Kasus

Penambahan kasus harian tersebut juga tak terlepas dari jumlah spesimen terkait Covid-19 yang berhasil diperiksa.

Pemerintah memeriksa sebanyak 231.570 spesimen Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Adapun jumlah itu didapatkan dari pemeriksaan sebanyak 86.821 spesimen tes swab polymerase chain reaction (PCR) serta 144.418 spesimen tes rapid antigen dan 331 spesimen tes cepat molekuler (TCM).

Dengan penambahan itu, total pemeriksaan spesimen Covid-19 kini tercatat ada 34.550.865 pada Sabtu (11/9/2021).

Berdasarkan data yang sama terdapat 143.135 orang yang diambil samplenya untuk pemeriksaan spesimen.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 5.001 Kasus Baru, Total Ada 4.163.732 Kasus Covid-19 di Indonesia

Dengan jumlah tersebut, maka total orang yang sudah diperiksa spesimennya terkait Covid-19 adalah sebanyak 22.954.823 orang.

Dalam hal ini, satu orang dapat diambil spesimennya lebih dari satu kali.

Data Satgas Covid-19 menunjukan bahwa 143.135 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen terdiri dari 39.945 orang menggunakan real time swab tes PCR dan 306 menggunakan TCM.

Lalu ada 102.884 orang yang diambil sampelnya menggunakan tes antigen.

Hasilnya menunjukan sebanyak 5.001 orang diketahui positif virus corona.

Jumlah itu didapatkan dari 3.572 hasil swab PCR, 138 dari TCM, dan 1.291 dari antigen.

Baca juga: Pakai Ambulans Palsu buat Liburan ke Puncak, Ini Ancaman Pidananya

Berdasarkan hasil tersebut, maka positivity rate kasus positif Covid-19 harian adalah 3,49 persen.

Namun jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung metode swab PCR dan TCM, maka tingkat positivity rate menunjukkan angka lebih tinggi, yaitu 9,22 persen.

Pasien Sembuh dan Meninggal Dunia

Berdasarkan data yang sama, penambahan pasien sembuh dan meninggal dunia juga masih terjadi.

Dalam satu hari, terdapat 7.586 orang pasien sembuh sehingga kini ada 3.909.352 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Mereka dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah mendapatkan hasil dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium PCR.

Baca juga: 2 Pasien Covid-19 di Denpasar Sembuh Malah Tercatat Meninggal, Gara-gara Keteledoran Petugas Data yang Tak Punya Kualifikasi

Sementara itu, pasien meninggal dunia terdapat 138.701 orang setelah bertambah sebanyak 270 orang.

Dari jumlah kasus tersebut tercatat ada sebanyak 115.679 kasus aktif.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Sementara itu, terdapat 231.570 orang yang dinyatakan berstatus suspek Covid-19.

Sebaran Kasus

Saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia tersebar di 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, dari 5.001 kasus dalam 24 jam terakhir, penambahan kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 547 kasus.

Kemudian, Sumatera Utara dengan 374 kasus, Jawa Barat dengan 446 kasus, Jawa Tengah 295 kasus, dan Kalimantan Barat 271 kasus.

Target Vaksinasi

Di tengah kasus Covid-19 yang masih terbilang tinggi, pemerintah juga sudah melaksanakan vaksinasi.

Hingga Sabtu (11/9/2021), pemerintah mencatat ada sebanyak 41.534.340 orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua atau 19,94 persen dari total target sasaran.

Baca juga: Menko PMK: Pembelajaran Tatap Muka Berjalan Berbarengan dengan Vaksinasi

Sementara itu, jumlah masyarakat yang audah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, yakni sebanyak 72.248.720 orang atau 34,69 persen.

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Adapun sasaran untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 1.953.343 (132,99 persen) orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.785.116 (121,54 persen) orang telah disuntik dosis kedua.

Kemudian, sasaran untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang.

Baca juga: Wamenkes: Orangtua yang Enggan Vaksinasi Covid-19 Berarti Tak Sayang Anak

Hingga saat ini, sebanyak 27.472.932 (158,55 persen) orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 13.909.748 (80,28 persen) orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Angka ini di antaranya termasuk 2.419.174 guru dan tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 2.010.384 orang mendapatkan vaksin dosis kedua.

Lalu, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang.

Adapun hingga saat ini, sebanyak 5.642.149 (26,18 persen) orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 4.011.954 (18,61) persen) orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Berikutnya, target masyarakat rentan dan umum penerima vaksin yaitu 141.211.181 orang.

Sebanyak 33.154.845 (23,48 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 19.045.489 (13,4o persen) orang mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Baca juga: 500.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?

Terakhir, target kelompok usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Sebanyak 3.125.184 (11,70 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 2.145.540 (8,03 persen) orang mendapatkan dosis kedua.

Adapula vaksinasi Covid-19 yang diberikan melalui skema Gotong Royong.

Saat ini sebanyak 895.210 (5,97 persen) orang telah menerima vaksin dosis pertama dan 635.121 (4,23 persen) orang menerima vaksin dosis kedua lewat skema ini.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam waktu tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com