Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Prediksi Covid-19 Akan Tetap Ada, 3.000-7.000 Kasus Harian

Kompas.com - 10/09/2021, 07:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Covid-19 tak akan hilang sepenuhnya.

Covid-19 diperkirakan akan berubah dari pandemi menjadi endemi. Artinya, penyebaran virus tetap ada, namun dalam skala yang lebih kecil.

"Kasus konfirmasi per hari berkisar pada single digit pada 3.000 sampai 7.000 kasus," demikian dikutip dari keterangan tertulis Kemenko Marves, Jumat (10/9/2021).

"Hal ini karena belum ada vaksin yang efektivitasnya 100 persen atau obat yang dapat menyembuhkan Covid-19," tutur Luhut.

Baca juga: 4,1 Juta Kasus Covid-19, Pemerintah Susun Kebijakan Situasi Endemi

Untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di Indonesia, kata Luhut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kebijakan itu dinilai berhasil lantaran mampu menurunkan kasus Covid-19 harian dan kasus aktif.

Saat ini, kasus konfirmasi harian RI sudah turun 88,1 persen dibandingkan dengan puncak kasus kedua pada 15 Juli 2021.

Ke depan, strategi lainnya masih akan dilanjutkan seperti percepatan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment), serta penyediaan isolasi terpusat.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Melandai, Ini Kata Luhut

Pemerintah juga mengembangkan penggunaan PeduliLindungi sebagai aplikasi untuk screening, tracing, dan penegakan protokol kesehatan.

“Jadi, kalau dalam proses pengambilan keputusan, harus melihat berbagai angle, tidak boleh hanya kesehatan, sosial, atau keamanan saja. Sehingga bisa didapat cara bertindak yang paling bagus," ujar Luhut.

Terkait vaksinasi, kata Luhut, saat ini Indonesia menduduki peringkat 6 dunia berdasarkan jumlah orang yang sudah divaksinasi dan total suntikan.

Laju vaksinasi harian ditargetkan melebihi 2 juta suntikan tiap hari dan cakupan vaksinasi di wilayah aglomerasi dan kota-kota besar diharapkan dapat mencapai 70 persen pada September.

"Kita tidak ada kekurangan vaksin," kata Luhut.

Baca juga: Luhut Ungkap Hambatan Daerah yang Sulit Turunkan Level Pelaksanaan PPKM

Luhut menambahkan, keberhasilan penanganan pandemi juga akan mendorong pemulihan ekonomi.

Daya saing Indonesia, termasuk dalam hal investasi, bergantung pada keberhasilan dalam pengendalian pandemi.

"Semakin cepat kita berhasil melakukan pengendalian pandemi, maka daya saing dan daya tarik investasi Indonesia akan semakin meningkat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com