JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, ada 17 bendungan yang sudah dan akan diselesaikan pembangunannya hingga Desember 2021.
Jokowi berharap keberadaan seluruh bendungan ini dapat mendukung ketahanan pangan Indonesia.
"Tahun ini akan dan sudah diselesaikan sampai Desember nanti 17 bendungan," ujar Jokowi saat meresmikan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/9/2021).
"Dan kita harapkan dengan bendungan-bendungan yang ada ini ketahanan pangan kita bisa kita perkuat dan kita tingkatkan," kata Presiden.
Baca juga: Jokowi Harap 10 Bendungan Segera Diresmikan dalam Waktu Dekat
Adapun Bendungan Passeloreng termasuk bagian dari 17 bendungan yang dimaksud Jokowi.
Bendungan ini dibangun dengan menelan biaya Rp771 miliar dan telah dilengkapi dengan bendung irigasi yang bermanfaat mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional.
"Kita tahu bahwa ketahanan pangan itu butuh suplai air dan air itu akan ada kalau kita memiliki sebanyak-banyaknya bendungan. Sehingga bisa menyediakan suplai air secara kontinyu dan berkelanjutan," tutur Jokowi.
Dia menjelaskan, Bendungan Passeloreng memiliki kapasitas 138 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 1.258 hektar.
Baca juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Paselloreng di Sulsel Telan Biaya Rp 771 Miliar
Bendungan ini pun mampu mengairi 8.500 hektar sawah.
"Sehingga kita harapkan dengan suplai air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam yang mungkin satu kali bisa jadi dua atau tiga sehingga bisa meningkatkan produktivitas lahan dan kita harapkan meningkatkan kesejahteraan petani," ucap Jokowi.
Selain itu, itu Bendungan Passeloreng juga bermanfaat untuk ketahanan air dan dapat mereduksi banjir Sungai Gilireng sebesar 489 meter per detik.
Baca juga: Kontras Kritik Langkah Polisi Amankan Warga yang Bentangkan Poster ke Jokowi
Bendungan juga dapat menyediakan air baku 145 meter per detik yang akan melayani enam kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
"Juga berfungsi tentu saja untuk daerah konservasi yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan memberikan alternatif pendapatan baru untuk masyarakat," ucap Kepala Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.